Mohon tunggu...
Rachmah Dewi
Rachmah Dewi Mohon Tunggu... Penulis - DEW | Jakarta | Books Author | Certified Content Writer and Copywriter

Books Author | Certified Content Writer and Copywriter | Email: dhewieyess75@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Dunia Instagram: Eksis Nomor Satu, Malu Nomor Kesekian Ribu

21 April 2017   13:25 Diperbarui: 22 April 2017   21:00 2042
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Katanya, ide menulis itu lahir dari keresahan dan kegalauan hati. Pasti kalian kenal dengan penulis buku Raditya Dika, kebanyakkan ide menulis dari Raditya Dika ini adalah lahir dari kegalauan dan keresahan hatinya karena, begitu menurut info yang pernah saya baca.

Karena saya adalah salah satu anak muda pengamat dunia sosial media, lebih tepatnya suka mengamati sosial media instagram, maka kegelisahan saya muncul dari postingan-postingan instagram yang sering saya lihat.

Sekarang karena kemajuan zaman dan perkembangan dunia digital, semua dari berbagai kalangan dan usia bebas memposting foto apa saja di instagram. Kalau saya perhatikan, range usia pengguna instagram yang aktif dan giat memposting fotonya ini adalah usia 15-35 tahun.

Sah-sah saja seseorang mempunyai akun sosial media instagram. Sungguh tidak ada yang melarang. Tapi, yang saya membuat saya gelisah ini adalah, banyak sekali remaja usia sekolah menegah atas yang sudah tidak malu-malu lagi memposting foto dirinya bersama kekasihnya yang menurut saya sudah diluar batas wajar.

Saya pernah remaja (sampe sekarang juga masih remaja kok hahaha) maksudnya, saya pernah ada di usia pelajar putih abu-abu. Memang usia-usia 15-17 tahun adalah masa-masa seseorang mencari jati diri, menunjukkan eksistensi diri.

Kenapa saya bilang banyak remaja yang notabene-nya masih ada di usia pelajar putih abu-abu itu memposting foto yang sudah lewat batas wajar ini? Memposting foto seperti apa yang saya maksud? Di artikel ini saya akan lampirkan dua foto dari sebuah akun yang di mana pemilik akun tersebut masih berusia 17 tahun!

Di akun yang sudah mempunyai follower lebih dari 50.000 ini, Tira (bukan nama sebenarnya) banyak mengupload foto bersama kekasihnya, dan dengan bangganya dia memamerkan kemesraan bersama lelaki yang masih berstatus pacarnya tersebut.

Ya tentu, fenomena remaja yang memposting foto “kelewatan” mesra dengan kekasihnya bukan barang baru di dunia instagram. Sejenak pasti kita ingat dengan nama Awkarin. Yang dulu, sejak berpacaran dengan lelaki yang bernama Gaga, Awkarin banyak memposting foto-foto yang kelewatan mesra menurut saya. Tak hanya sekadar pelukan, pegangan tangan, bahkan berciuman bibir pun kerap kali dia posting di sosial media instagram.

Ya memang, bukan urusan saya! Lagi-lagi terserah pada kalian pemilik akun yang sudah punya akun di instagram. Ya tapi kok ya, menurut saya postingan dengan mengumbar kemesraan dengan kekasihnya (yang belum tentu jadi istri atau suaminya) dan terutama fenomena ini banyak terjadi pada usia pelajar putih abu-abu terlalu kelewatan batas wajar.

Wahai adik-adik pelajar SMA atau SMP yang masih suka posting foto yang kelewatan mesra dengan kekasihnya, bagaimana reaksi jika kedua orangtua kalian melihat foto kalian di instagram dengan kondisi kalian tengah bermesraan atau bahkan berciuman bibir dengan kekasih kalian? Saya yakin, hati orangtua kalian akan sakit melihatnya.

Karena apa? Sayang banget, dik, kalau akun instagram mu dinodai oleh postingan yang seperti itu. Terlebih lagi, hati saya dibuat miris dengan melihat caption di instagram, yang isinya dengan bangganya banyak yang menomorsatukan kekasih mereka dibandingkan kedua orangtua mereka sendiri. Saya pernah membaca caption yang isinya kurang lebih seperti ini: “Thankyou for everything love! Kamu itu sumber semangat aku. Kamulah sumber inspirasiku, kamulah penyemangat tiada akhirku, kamulah sumber kekuatanku, bla.. bla.. bla…”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun