Mohon tunggu...
Rachmah Dewi
Rachmah Dewi Mohon Tunggu... Penulis - DEW | Jakarta | Books Author | Certified Content Writer and Copywriter

Books Author | Certified Content Writer and Copywriter | Email: dhewieyess75@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mimpi Buruh Cuci ke Tanah Suci

24 Mei 2019   17:20 Diperbarui: 28 Mei 2019   12:38 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kota suci Mekkah | Sumber gambar: National geographic

Saya selalu percaya, bahwasannya rezeki dari Allah Ta'ala Tuhan Semesta Alam yang diberikan kepada Hamba-Nya tak hanya berbicara soal materi saja, tapi rezeki dari Allah Ta'ala Tuhan Semesta Alam sangat banyak sekali bentuknya.

Berbagai kemudahan dalam hidup, berbagai kesempatan baik dalam hidup, dipertemukan dengan orang-orang baik dalam kehidupan itu juga merupakan bentuk-bentuk rezeki yang diberikan oleh Allah Ta'ala kepada Hamba-Nya. Yakinlah, Allah Ta'ala tidak akan pernah salah hitung dalam memberikan Hamba-Nya rezeki.

Semoga artikel yang saya tulis kali ini, bisa menjadi salah satu perantara dari Allah Ta'ala untuk memberikan rezekinya berupa kesempatan untuk mengunjungi Tanah Suci Mekkah Al-Mukarramah dan Madinah Al-Munawwarah kepada salah satu sosok inspiratif yang telah berjasa untuk kehidupan saya dan juga keluarga saya.

Beliau adalah seorang perempuan bernama Yanti Nurhayani atau yang biasa disapa Ibu Yanti. Ibu Yanti tinggal bersama suami dan kedua anaknya di salah satu daerah di kawasan Jakarta Timur.

Pekerjaan sehari-hari dari Ibu Yanti yang lahir 46 tahun silam ini adalah seorang buruh cuci dari rumah ke rumah serta menyambi sebagai penjual kue.

Saya dan keluarga saya mengenal sosok Ibu Yanti ini bermula di tahun 2006 ketika beliau menjadi seorang buruh cuci di rumah kami. Beliau adalah sosok wanita yang gigih dan rajin dalam bekerja.

Kami tahu, walau pun Ibu Yanti lelah dengan pekerjaannya, tapi beliau tidak pernah sedikit pun menampakkan rasa lelahnya di hadapan kami. Beliau adalah orang yang selalu semangat dalam melakukan pekerjaan apa pun. Beliau bekerja sudah 13 tahun menjadi buruh cuci di keluarga kami.

Ibu Yanti membesarkan kedua anaknya yang kesemuanya adalah laki-laki dengan biaya yang dia kumpulkan sendiri dari hasil menjadi buruh cuci dan berjualan kue. Suami dari Ibu Yanti tidak bekerja karena adanya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dari kantor sebelumnya sehingga mengharuskan Ibu Yanti untuk mengambil alih peran dalam mencari nafkah untuk membiayai kedua anaknya.

Dengan api semangat yang selalu menyala, lelah tak menjadi masalah bagi Ibu Yanti untuk bekerja menjadi buruh cuci dan menjadi penjual kue untuk membiayai sekolah bagi anak-anaknya.

Ibu Yanti dan Seorang anaknya | dokumen pribadi
Ibu Yanti dan Seorang anaknya | dokumen pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun