Mohon tunggu...
Rachmah Dewi
Rachmah Dewi Mohon Tunggu... Penulis - DEW | Jakarta | Books Author | Certified Content Writer and Copywriter

Books Author | Certified Content Writer and Copywriter | Email: dhewieyess75@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Era Digital Memunculkan Banyak "Stalker" dalam Kehidupan

13 September 2017   11:02 Diperbarui: 13 September 2017   18:24 3331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di era zaman digital seperti sekarang ini, semua orang pasti punya media sosial. Media sosial yang sangat hampir dipunyai setiap orang adalah: Facebook, Twitter, dan Instagram.

Demikian halnya dengan saya, saya pun juga mempunyai akun di tiga media sosial di atas. Karena menurut saya pribadi, 3 sosial media tersebut memang sangat digandrungi terutama oleh kaum muda di seluruh dunia.

Di era serba digital saat ini, juga tidak bisa lepas dengan yang namanya "Stalker" dengan kegiatannya "Stalking" di dunia maya. Kalau di dunia nyata, mungkin bisa dibilang "Mata-mata" atau "Pengintai atau Pengintip"

Hampir seluruh pengguna media sosial, pasti pernah mengintip (Stalking) akun teman atau bahkan seseorang yang belum dikenal sebelumnya lewat dunia nyata. Kenapa orang malah senang mengintip akun yang pemilik akun tersebut bahkan dia tidak kenal? Bisa jadi, orang yang dia intip akunnya tersebut adalah orang yang sedang ramai diperbincangkan di dunia nyata atau di dunia maya. Maka muncullah keinginan untuk "Kepo" (mencari tahu profile orang yang diperbincangkan tersebut)

Jujur, saya kadang suka juga stalking akun di sosial media, karena saya hanyalah seorang netizen biasa yang ingin mencari tahu informasi tentang apa yang sedang happening di luar sana. Biasanya saya lebih ingin "Stalking" akun yang bermanfaat. Bukan akun punya mantan ya, inget! Hahaha.

Tapi, saya agak risih, ketika ada seseorang yang bisa dibilang kenal dengan saya, tapi dia tidak mengikuti (mem-follow) akun sosial media saya, dan dia gemar sekali memberikan likes di postingan foto yang saya posting di akun sosial media instagram.

Kenapa saya risih? Begini, jujur saya agak tersinggung, kenapa dia---orang yang kenal dengan saya tersebut, bukannya memfollow akun saya, tapi malah hobi memberikan likesdi foto saya. Mbok ya, saya bukan artis atau orang terkenal, kalau kenal dengan saya, ya monggo follow saja akun saya, tenang, saya juga akan  follow-back kok, janganlah jadi stalker yang sukanya mengintip diam-diam, membuka akun saya di gadget kemudian entah sengaja atau gak sengaja memberikan likes di postingan saya (hampir setiap postingan baru saya)

Karena dengan begitu malah saya jadi tahu, sifat asli orang tersebut "Oh, dia sukanya stalking. Berarti hidup gue dikepoin dong." Dan saya jadi kurang respect dengan orang tersebut.

Berdasarkan artikel yang saya pernah baca, Sebagaimana dikutip The Odyssey Online, berikut empat dampak buruk jika Anda keseringan menjadi pengintip di dunia maya.

1. Kamu Mungkin akan Menemukan Sesuatu yang Mengganggu

Entah itu topik percakapan sensitif, keterangan pada foto, atau komentar dari seseorang, hal-hal tersebut dapat membekas dalam benak. Kamu selanjutnya akan bertanya-tanya mengapa mereka memilih topik itu atau alasan mengunggah sebuah foto. Nah, jika terus-menerus melihat sesuatu yang tidak disukai, semakin banyak pula energi positif yang terbuang dari diri kamu. Jadi, siapa yang masih suka stalking akun yang gak bermanfaat? Mulai sekarang yuk kurang-kurangi deh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun