Mohon tunggu...
Rachmah Dewi
Rachmah Dewi Mohon Tunggu... Penulis - DEW | Jakarta | Books Author | Certified Content Writer and Copywriter

Books Author | Certified Content Writer and Copywriter | Email: dhewieyess75@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Karena Wanita Juga Mampu Menjadi Seorang Sutradara dan Creative Director

28 Oktober 2016   15:30 Diperbarui: 10 November 2017   13:32 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
bahrurrosyididuraisy.wordpress.com

Hari ini kita memperingati Hari Sumpah Pemuda. Setiap tanggal 28 oktober, Sumpah Pemuda adalah satu tonggak utama dalam sejarah pergeraka kemerdekaan Indonesia. Ikrar ini dianggap sebagai kristalisasi semangat untuk menegaskan cita-cita berdirinya negara Indonesia.

Anak-anak muda Indonesia haruslah paham dari esensi dan makna sumpah pemuda ini. Janganlah hanya diucapkan di lisan saja tapi juga di aktualkan dengan perbuatan nyata. Membuat nama Indonesia menjadi harum dengan berbagai prestasi setidaknya itu merupakan satu wujud kecintaan terhadap Ibu Pertiwi ini.

Bisa dilihat, anak-anak muda zaman sekarang, zaman di mana teknologi sudah semakin canggih, malah menggunakan sosial media sebagai lahan untuk menggunjing, memfitnah, atau mencaci maki. Benarkah? Saya jawab, benar. Alangkah baiknya jika sosial media digunakan untuk berkarya dan berprestasi, bukan?

Dalam hari sumpah pemuda ini, saya ingin menuliskan kisah dari salah seorang wanita muda yang berprofesi sebagai seorang sutradara dan creative director di Indonesia. Siapakah dia? Ya, dia bernama Gianni Fajri, atau yang biasa dikenal  dengan nama Ghyan. Nama sutradara muda di Indonesia yang tentu masih Anda ingat saat perhelatan Kompasianival 2016 lalu adalah Wregas Bhanuteja, sama seperti Wregas, Ghyan pun memiliki bakat dan talenta yang luar biasa dalam menjadi seorang sutradara muda di Indonesia. Salahsatu judul film pendek yang dibuatnya berjudul “Julian Day” yang berkolabrasidengan kelompok pop asal Jakarta, Elephant Kind

Saya hanya berbincang-bincang dengannya lewat email. Karena keterbatasan waktu yang saya dan beliau punyai. Awalnya, saya mengenal Ghyan ini dari dunia media sosial. Dan ternyata, beliau adalah seorang sutradara wanita muda yang cukup banyak menghasilkan karya di industri kreatif di Indonesia. Siapa sangka, sebelum terjun total menjalani profesi sebagai seorang sutaradara, Sebelumnya beliau lulus industry Fashion, sebagain Fashion Business yang sehabis itu bekerja sebagai Marketing di sebuah fashion retail Indonesia.

Dari situ ketertarikannya terhadap branding semakin bertambah. Diluar pekerjaan, hobby saya terhadap film, photography dan musik pun bertumbuh seiring. Saya lebih suka meng “create”dibanding “following” so it’s nice to have something in mind that we can actually make it happen.

Ketika Ghyan dan Wregas Bhanuteja saat berfoto bersama | Sumber: Instagram Ghyan
Ketika Ghyan dan Wregas Bhanuteja saat berfoto bersama | Sumber: Instagram Ghyan
Kemudian saya bertanya, menjadi seorang creative director di usia muda, apakah suka dukanya? “Kesulitan sih pasti akan selalu ada, lebih ke mental. Gimana caranya meyakinkan seseorang untuk sesuatu yang belum ada. Meyakinkan angan-angan, dan bagaimana kita bisa mendeliver itu. Sudah pasti rasanya sangat menyenangkan melewati proses dan melihat hasilnya.” Ujarnya.

Kemudian, menurut Ghyan, ternyata membuat film yang menurut nya sulit dan juga membutuhkan konsentrasi yang lebih, adalah ketika dirinya membuat film yang berurusan dengan anak kecil atau lansia (Lanjut Usia), tapi darisitulah dirinya merasa tertantang untuk membuat film yang melibatkan anak-anak kecil dan lansia tersebut.

Menurut info yang pernah saya baca juga di berita online, Ghyan kerap membuat proyek kreatif yang dikemas dalam sebuah film, dan video musik untuk beberapa artis. Dalam akun snapchatnya (giannifajri), Ghyan juga memposting momen-momen saat bekerja. Misalnya, postingan video snapchat pada 11 Oktober lalu, dia tampak sedang melakukan proses editing untuk klip video yang menampilkan vocal group, G.A.C. (Gamal, Audrey, Cantika)

Gianni Fajri sang sutradara muda dari Indonesia | Sumber: Instagram Ghyan
Gianni Fajri sang sutradara muda dari Indonesia | Sumber: Instagram Ghyan
***

Saya bertanya kepadanya, penghargaan apakah yang paling berkesan selama hidupnya dalam mengerjakan suatu project  film? Ghyan berkata, bahwa ketika pada saat ibundanya meneteskan air mata bangga terhadap hasil karyanya, disitulah momen penghargaan yang paling berkesan di hidupnya. “Nothing else matter than to make a person you love, happy. “ Tutur Ghyan kepada saya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun