Mohon tunggu...
RACHMAD YULIADI NASIR
RACHMAD YULIADI NASIR Mohon Tunggu... -

ARTIKEL TERBARU :\r\nwww.kompasiana.com/gelandanganpolitik\r\n\r\nPenulis Lepas, Saya Orang Biasa.\r\nBerasal dari tanah dan akan kembali lagi kedalam tanah.\r\n\r\nSalam untuk semua Penulis kompasiana, \r\nRachmad Yuliadi Nasir, \r\nINDEPENDENT, \r\n\r\nwww.facebook.com/rachmad.bacakoran,\r\nEmail:rbacakoran(at) yahoo (dot) com,\r\nwww.kompasiananews.blogspot.com,\r\nwww.facebook.com (Grup:RACHMAD YULIADI NASIR), \r\n(Grup:Gerakan Facebookers Berantas Korupsi Tangkap Dan Adili Para koruptor),\r\n(Grup:Gerakan Facebookers 1.000.000 Orang Visit Kilometer Nol Sabang Aceh)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

ICT sebagai Sarana Promosi Pawisata Dunia

13 Desember 2011   07:48 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:23 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

JAKARTA-Di saat situasi krisis ekonomi dunia yang tidak menentu, ternyata sektor pariwisata Indonesia tidak rentan terhadap krisis. Data 2009 menunjukkan, di tengah krisis ekonomi dunia, pariwisata Indonesia naik tipis 0,36 persen. Padahal ekspor turun 14 persen. Pariwisata Indonesia menjadi peringkat 74 dari 328 negara di dunia menurut World Economic Forum. Hal tersebut diungkapkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu dalam Konferensi Pariwisata Nasional di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta.

Ada banyak studi yang membandingkan daya saing destinasi pariwisata negara-negara di dunia. Salah satunya World Ecomomic Forum tersebut yang memaparkan apa yang menjadi kekuatan pariwisata Indonesia. Kita peringkat 74, itu masih di bawah Thailand," kata Mari. Industri pariwisata Kita maju pesat berkat promosi yang gencar melalui dunia ICT khususnya website, Blog, Facebook, Twitter dan lain sebagainya.

Menurut World Economic Forum, Indonesia berada di peringkat 39 untuk kekuatan pariwisata dari segi budaya dan penyelenggaraan acara internasional. Menurut Mari, kegiatan tersebut bisa berupa festival budaya, seperti Festival Danau Toba atau Sail Indonesia. "Bisa juga sebagai tempat shooting film, seperti saat film Eat, Pray, Love. Event-event ini yang menjadi Indonesia dikenal. Selain juga cultural heritage," ungkapnya.

Dalam World Economic Forum tersebut, ada 14 indikator yang dinilai. Misalnya, sesuai pemaparan Mari, dari indikator kebijakan dan peraturan, Indonesia dianggap membaik, yaitu di peringkat 88. Selain itu, indikator keamanan dan kesehatan.

Kesehatan kita menurun, terkait flu burung. Isu paling sensitif adalah keamanan dan kesehatan bagi turis. Juga berkaitan dengan kebersihan.Peringkat meningkat dari salah satu indikator adalah value for money, yaitu Indonesia di peringkat 4. Mari menambahkan, hal ini berarti Indonesia menawarkan pariwisata yang berbujet rendah, baik dari tarif hotel maupun paket wisata.

Di tengah krisis ekonomi ternyata sektor pariwisata mempunyai catatan penting. Ternyata pariwisata tidak rentan terhadap krisis, karena kalau orang sedih pasti ingin liburan. Berdasarkan pengalaman 2009 itulah, Mari Elka optimistis jumlah wisatawan baik domestik maupun asing akan terus meningkat pada 2012 mendatang. Hal itu merupakan potensi bisnis yang harus ditangkap oleh pengusaha muda.

Berdasarkan tren 2009, wisatawan asing menghabiskan uang sebesar US$1,000 per orang selama liburan. Sedangkan wisatawan nusantara menghabiskan Rp600 ribu per orang, wisatawan asing menghabiskan uangnya 30 persen untuk hotel, 28 persen untuk wisata kuliner, 15 persen untuk belanja dan 6,5 persen untuk menonton pertunjukan seni dan budaya.Sedangkan untuk wisatawan nusantara menghabiskan 30 persen belanja, 15 persen untuk wisata kuliner, dan 3,7 persen untuk pertunjukan seni dan budaya. Orang Indonesia lebih banyak belanja untuk oleh-oleh. Wisatawan asing terbanyak yang datang ke Indonesia berasal dari Australia, China, Timur Tengah dan Rusia. Wisatawan asal Rusia biasanya menginap selama 2 minggu sedangkan wisatawan asal China biasanya menginap 3-5 hari. Wisatawan Rusia biasanya mencari suvenir yang mahal sedangkan wisatawan China biasanya mencari suvenir yang murah sekali atau sekalian yang mahal.

Ripparnas merupakan turunan dari UU No10/2009 tentang Kepariwisataan yang mengamanatkan penyusunan Ripparnas tingkat nasional, provinsi, kabupaten, kota. Rancanagan itu mengatur visi, misi, tujuan, sasaran, arah kebijakan strategi dan indikasi program pariwisata Indonesia sampai 2025.

Ripparnas sendiri akan terdiri dari empat pilar utama bagaimana membangun industri pariwisata, membangun destinasi, membangun dan mengembangkan pemasaran pariwisata, membangun dan mengembangkan kelembagaan pariwisata. Berdasarkan dokumen tersebut telah ditentukan 50 destinasi pariwisata nasional (Danau Toba akan menjadi proyek percontohan di 2012), 88 kawasan strategis pariwisata nasional, dan 222 kawasan pengembangan pariwisata nasional.

Kedepan kita harus melakukan kerjasama antara para pelaku dunia pariwisata melalui dunia ICT dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif agar Indonesia lebih di kenal lagi di kalangan pelancong dunia pariwisata.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun