Kemudian, Eko menyadari lagi bahwa Anggi bukan cewek yang akan berpura-pura memahami setiap perkataannya demi menyenangkan dirinya. Dia jernih seperti danau purba di tengah-tengah belantara hutan yang tidak pernah terjamah manusia, memantulkan bayangan wajahnya tanpa tambahan apa-apa, seperti Instagram. Selama ini dia sering menyalahkan diri sendiri karena seakan-akan memaksa Anggi untuk berbaur dalam pertukaran pikiran, tetapi bukan pada level yang setara. Ego yang mendorong hawa nafsunya untuk seolah-olah menjadi guru privat Anggraini, meskipun gadis itu tidak pernah mengeluh sedikitpun tentang kepongahan Eko. Oleh karena itu, Eko menutup semua surplus mulutnya dengan kalimat tulus, "Maafkan aku, sayang, yang sering sekali sulit mengerti keadaanmu. Ayo, kita makan bersama tanpa melulu terjajah oleh kekhawatiran pada masa depan."
Kabupaten Bekasi, 27 Agustus 2022.