Mohon tunggu...
Rachel Martina
Rachel Martina Mohon Tunggu... -

A music enthusiast who believes in tarot.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengaruh Internet dan Smartphone terhadap Kebiasaan Menyontek di Kalangan Mahasiswa

10 April 2019   21:36 Diperbarui: 12 April 2019   23:26 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
     georgiastatesignal.com

Kebiasaan menyontek di lingkungan akademis bukanlah hal yang baru. Beberapa mahasiswa bahkan tidak mempermasalahkan kebiasaan tersebut, selama dosen dan civitas akademika lainnya tak acuh untuk menerapkan sanksi yang tegas kepada para pencontek.

Rata-rata para orang tua menasehati anak mereka agar berusaha memperoleh IPK tinggi semasa kuliah. Namun sayangnya, hal ini tidak diimbangi dengan advokasi atau pengarahan untuk mengedepankan kejujuran ketika menjalankan proses perkuliahan tersebut.

Apalagi di era digital saat ini, sangat mudah bagi mahasiswa menggunakan fasilitas internet untuk menyontek. Yang pasti, menyontek bagi mereka telah menjadi suatu budaya.

University of Georgia di Amerika Serikat, melakukan penelitian mengenai seberapa banyak mahasiswa yang melakukan tindakan ketidakjujuran akademik. Hasilnya, terdapat 2.030 mahasiswa University of Georgia yang dilaporkan melakukan aktivitas academic cheating selama tiga semester berturut-turut.

Selain plagiarisme yang ditetapkan sebagai salah satu contoh dari ketidakjujuran akademik, terdapat pula aksi menyontek dengan memanfaatkan smartphone dan jaringan internet.

Rupanya alasan mahasiswa menggunakan smartphone untuk menyontek adalah demi menghindari perhatian dari pihak dosen. Cara tersebut dinilai berhasil, terutama jika ukuran smartphone-nya cukup kecil, sehingga dapat diletakkan di bawah meja atau di pangkuan mahasiswa. Sebagian mahasiswa pun tidak segan browsing internet untuk mencari informasi dan jawaban saat ujian tengah berlangsung.

Penelitian yang dilakukan oleh Universitas Baylor di Texas, Amerika Serikat menyatakan bahwa sekitar 60 persen mahasiswa dilaporkan telah kecanduan smartphone. Beberapa persen dari mahasiswa tersebut pun mengaku bahwa mereka merasakan kecemasan yang tidak biasa ketika harus berjauhan dari smartphone.

Ketergantungan yang berlebihan terhadap smartphone ini, ditengarai sebagai salah satu penyebab penurunan prestasi akademik pada mahasiswa. Mereka diperkirakan menghabiskan waktu lebih dari 73 menit setiap harinya untuk berjelajah di internet khususnya media sosial.

James Robert, seorang peneliti dari Universitas Baylor menegaskan bahwa sejauh ini smartphone telah memberikan dampak yang buruk bagi sebagian mahasiswa. Mereka yang telah kecanduan smartphone, dituding lebih sering memanfaatkan ponsel cerdasnya untuk menyontek.

Oleh karena itu, Robert pun menganjurkan kepada mahasiswa agar mulai mengurangi tingkat kecanduan tersebut, demi menjaga kesehatan mental, meningkatkan prestasi akademik dan mengurangi kebiasaan menyontek.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun