Mohon tunggu...
Rachel Fayza Rabbani
Rachel Fayza Rabbani Mohon Tunggu... Penulis - mahasiswi

ilmu hukum

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

PENTINGNYA MEMBANGUN PRIBADI PERCAYA DIRI

19 Januari 2021   10:16 Diperbarui: 19 Januari 2021   17:56 1546
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

ABSTRAK

Pada masa perkembangannya, terutama remaja sedang gencar mencari jati dirinya dengan berinteraksi dengan kawan sebayanya baik di dunia nyata maupun di dunia maya. Setiap kepribadian manusia, percaya diri merupakan indikator yang penting untuk menghasilkan keberhasilan dalam kaitannya dengan aktivitas yang ia lakukan. Akan tetapi ada hal yang tidak dapat dimungkiri bahwa tingkat kepercayaan diri yang dimiliki oleh masing-masing individu berbeda-beda, dan hal tersebut dipengaruhi oleh faktor lain disamping proses pendewasaan dirinya sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui alasan pentingnya memupukkan rasa percaya diri pada individu yang cenderung rentan merasa rendah diri dan membanding-bandingkan kekurangan yang dimiliki dirinya dengan orang lain serta selalu memandang negatif tentang dirinya sendiri. Dalam penelitian ini, peneliti memilih untuk menggunakan metode penelitian secara kualitatif dengan tujuan mengetahui lebih dalam mengenai fakta dan gejala akan pentingnya menanamkan rasa percaya diri di kehidupan sehari-hari. Peneliti mengharapkan hasil penelitian dapat memberikan penjelasan data yang lebih kompleks dan informasi secara mendalam mengenai pentingnya membangun pribadi yang memiliki kepercayaan diri.

Kata kunci: Percaya diri, Jati Diri, Keberhasilan

ABSTRACT

During its development, especially teenagers were aggressively looking for their identity by interacting with their peers both in the real world and in cyberspace. Every human personality, self-confidence is an important indicator to produce success in relation to the activities he does. However, there are things that cannot be denied that the level of self-confidence that is owned by each individual is different, and this is influenced by other factors besides the maturation process itself. This study aims to determine the reasons for the importance of cultivating self-confidence in individuals who are prone to feeling inferior and comparing their shortcomings with others and always seeing themselves negatively. In this study, the researcher chose to use qualitative research methods with the aim of knowing more about the facts and symptoms of the importance of instilling self-confidence in everyday life. Researchers hope that the results of the research can provide more complex data explanations and in-depth information about the importance of building a self-confident personality.

Keywords: Confidence, Identity, Success

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada hakikatnya setiap manusia telah diciptakan dengan memiliki rasa kepercayaan dirinya masing-masing, namun setiap rasa percaya diri itu memiliki perbedaan antara individu yang satu dengan yang lain. Ada yang memiliki rasa kepercayaan diri yang kurang dan ada yang memiliki rasa kepercayaan diri lebih, sehingga keduanya menampakkan perbedaan tingkah laku yang cukup signifikan. Tidak semua manusia diciptakan dengan memiliki rasa kepercayaan diri yang tinggi, sebagian manusia masih memiliki rasa kurang percaya diri. Rasa percaya diri memang sangat diperlukan dalam menjalani kehidupan sehari-hari, termasuk berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Kebanyakan manusia berasumsi bahwa kepercayaan diri adalah hal yang tidak bisa dipelajari. Dan mereka menganggap kepercayaan diri adalah sebuah takdir, sehingga menjadi alasan mereka malas untuk berusaha mengembangkan dan melatih rasa kepercayaan dirinya. Nyatanya, rasa percaya diri dapat dipupuk dan dipelajari. Menumbuhkan rasa percaya diri adalah hal yang penting. Cukup dengan membangun rasa percaya diri dalam satu bidang kehidupan, maka hal itu akan menyebar ke segala aspek dalam hidup kita. Terkadang rasa percaya diri dapat muncul secara berlebihan yang mengarah pada keangkuhan. Mereka yang merasa rendah diri umumnya berpura-pura memiliki rasa percaya diri yang kuat. Semakin merasa minder, semakin ia tampil dengan rasa percaya diri yang semu. Kurangnya kecerdasan sosial itu membuatnya menjadi orang yang arogan. (Perdana, 2019)[1]

Carl Rogers mengemukakan istilah self yang termuat dalam psikologi memiliki dua makna, yaitu sikap dan perasaan seseorang terhadap dirinya sendiri dan suatu keseluruhan psikologis yang menguasai tingkah laku dan penyesuaian diri. Self sebagai faktor mendasar dalam pembentukan kepribadian dan penentu tingkah laku yang meliputi segala kepercayaan, sikap, perasaan dan cita-cita baik yang disadari ataupun tidak disadari individu pada dirinya. Menurut Symond dalam bukunya yang berjudul The Ego and The Self menyatakan self sebagai cara-cara bagaimana seseorang bereaksi terhadap dirinya sendiri. Self  mengandung empat aspek, yaitu: bagaimana orang mengamati dirinya sendiri, bagaimana orang berpikir tentang dirinya, bagaimana orang menilai dirinya sendiri, dan bagaimana orang berusaha dengan berbagai cara untuk menyempurnakan dan mempertahankan diri. Kepercayaan diri memiliki makna suatu sikap yakin atas kemampuan diri sendiri sehingga percaya diri merupakan kondisi mental atau psikologis yang memberi keyakinan pada dirinya untuk melakukan suatu tindakan. Orang yang tidak percaya diri cenderung memiliki konsep diri yang negatif, karena merasa kurang percaya pada kemampuan dirinya sendiri, oleh karena itu jika tidak memiliki rasa percaya diri akan cenderung sering menutup diri. (Fakhiroh & Hidayatullah, 2018)[2] 

Masa-masa remaja sebagai fase ketika ketertarikan seseorang pada hal-hal baru sedang mencapai puncaknya. Pada masa remaja terdapat masa negatif yaitu masa dimana remaja bersikap anti terhadap kehidupan. Salah satu gejala yang mencirikan masa negatif pada remaja adalah rendahnya rasa percaya diri pada dirinya sendiri (lack of confidence). Menurut Peter Lauster, kepercayaan diri merupakan satu sikap atau keyakinan atas kemampuan diri sendiri sehingga dalam tindakan-tindakannya tidak terlalu cemas, merasa bebas untuk melakukan hal-hal yang sesuai keinginan dan tanggung jawab atas perbuatannya, hangat dan sopan dalam berinteraksi dengan orang lain, memiliki dorongan prestasi serta dapat mengenal kelebihan dan kekurangan diri sendiri. Lauster menggambarkan bahwa orang yang mempunyai kepercayaan diri memiliki ciri-ciri tidak mementingkan diri sendiri (toleransi), tidak membutuhkan dorongan orang lain, optimis dan gembira. Menurut Lauster (dalam Ghufron, 2014: 35) berpendapat bahwa kepercayaan diri yang sangat berlebihan, bukanlah sifat yang positif. Pada umumnya akan menjadikan orang tersebut kurang berhati-hati dan akan berbuat seenaknya sendiri. Hal ini menjadi tingkah laku yang menyebabkan konflik dengan orang lain.(Azizan, 2016). [3]

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “PENTINGNYA MEMBANGUN PRIBADI PERCAYA DIRI”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka rumusan masalah yang dapat disimpulkan adalah:

1. Apakah makna utama dari kepercayaan diri?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun