Mohon tunggu...
Rabiatul Adawiah
Rabiatul Adawiah Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Nakes di pkm

belajar belajar dan terus belajar... - Purna Nusantara Sehat Team Based Kemenkes RI 2015, Puskesmas Balai Karangan, Kab. Sanggau, Kalbar - Penugasan Khusus Individu Kemenkes RI 2017, Puskesmas Biduk-Biduk, Kab. Berau, Kaltim

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pengalaman Seleksi PPIH 'Panitia Penyelenggara Ibadah Haji'

29 Desember 2018   11:49 Diperbarui: 31 Desember 2018   08:37 1794
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sedikit berbagi pengalaman saat mengikuti Tahapan rekrutmen petugas haji (PPIH) tahun 2017 kemarin. Sebenarnya perekrutan dimulai dari bulan Oktober 2017, tetapi kementerian kesehatan dalam hal ini pusat kesehatan haji membuka 2 kali pendaftaran karena pendaftar pada gelombang pertama hanya sedikit yang memenuhi syarat, sehingga pendaftaran gelombang kedua kembali dibuka di bulan Desember 2017 ( kalau ngga salah inget ya).

Saya mulai dari awal tentang PPIH (Panitia Penyelenggara Ibadah Haji).

Jadi sebelumnya saya pernah mendengar dari teman-teman sejawat saat bertugas di puskesmas perbatasan di Kalbar mengenai informasi perekrutan petugas haji. Salah satu info yang saya dapatkan juga bahwa seleksi petugas kesehatan haji pun boleh selain PNS. Otomaticly tenaga kesehatan kontrak ataupun yang lainnya bisa saja ikut bergabung kan ya.

Nah, bulatlah tekad saya untuk mecoba peruntungan menjadi PPIH saat ada kesempatan di awal tahun 2018. FYI guys, pusat kesehatan haji (puskes haji) membuka berbagai macam profesi untuk diberangkatkan sebagai tenaga teknis kesehatan saat pelaksaan haji berlangsung. Nah, setahu saya ada 2 pilihan untuk mengikuti seleksi tersebut, yaitu:

1. TKHI ( tenaga kesehatan Haji Indonesia) yang didalamnya terdiri dari dokter dan perawat.

2. PPIH (Panitia Penyekenggara Ibadah Haji) yang terdiri dari berbagai macam profesi yakni: perawat, dokter gigi, kesehatan lingkungan, gizi, epidemiolog, surveilans, fisioterapi, ATLM, dokter, ada juga yang namanya TGC (Tim Gerak Cepat) yang bertugas sebagai supir ambulance, bertugas sebagai tim evakuasi dsb ( lengkapnya silahkan di googling aja ya di web puskeshaji).

Saat pembukaan pendaftaran berlangsung, saya mendaftar seminggu sebelum penutupan pendaftaran. Ceritanya adem-adem ayem aja. Jadi greget banget saat tahu ternyata ada tes onlinenya juga. so, saran saya untuk kalian yang baru pertama mengikuti seleksi PKHI perbanyak searching di website puskeshaji sebelum melakukan seleksi, termaksud mempelajari jenis soal-soal yang biasa muncul saat tes online.

Dengan waktu seminggu sebenarnya hampir tidak cukup untuk memulai mempelajari PKHI dan seluk beluk didalamnya. Pengalaman pribadi saya saat melakukan seleksi adalah melihat persyaratan terlebih dahulu. Yang masih saya ingat persyatannya pasti warga negara Indonesia dan beragama islam ( lengkapnya silahkan di googling aja ya di web puskeshaji). Nah, tahapan seleksinya terdiri atas 6 tahap (intinya aja nih) yakni:

Tahap Pertama Registrasi online yang meliputi kelengkapan data elektronik, pembuatan akun, NR (nomor Registrasi), kelengkapan data diri dan tes potensi (online). Seperti melalmar ditempat lain kalau registrasi online pasti seputar data diri kita, pendidikan, pengalaman bekerja, bahkan pengalaman umrah atau naik haji pun ada didalamnya, ditambah dengan sertifikat dan SK pekerjaan kita sekarang.  Untuk tes potensi diberikan waktu kalau tidak lupa satu jam untuk 100 soal. Tapi jangan terlalu khawatir karena tes potensi ini diberikan waktu hingga 5 kali tes dan nilai yang diambil adalah nilai yang tertinggi. Jadi kalau tes pertama nilainya rendah, usahakan tes selanjutnya bisa lebih tinggi lagi (karena sudah tahu bentuk soalnya).  Setelah semua tahap dilakukan, kita tinggal menunggu pengumuman kelulusan tahap awal (registrasi). Setelah itu kita akan mendapat inbox langsung di akun PKHI pribadi jika kita dinyatakan lulus ketahap selanjutnya.

Tahap kedua adalah MCU(medical Check Up), tes kebuagaran dan pengiriman data yang telah kita masukan saat seleksi tahap awal sebelumnya. Untuk pelaksanaan MCU boleh dimana saja yang penting memiliki unsur legalitas. Dan jangan lupa untuk periksa kembali jenis pemeriksaan yang wajib dilakukan saat MCU di lembar pengumuman kelulusan. Karena pengamalan kemarin saat proses MCU selesai, ternyata ada beberapa pemeriksaan yang terlewatkan sehingga saya harus mengurus hingga dua kali.

Tahap ketiga adalah tes psikometri (psikologi), nah untuk tes ini ditentukan  lokasi tesnya sudah ditentukan. Jadi dibuat per regional dan berlokasi di rumah sakit jiwa. Nanti tinggal cek di inbox akun masing-masing jika kalian lulus ke tahap ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun