Mohon tunggu...
Rabiatul Adawiah
Rabiatul Adawiah Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Nakes di pkm

belajar belajar dan terus belajar... - Purna Nusantara Sehat Team Based Kemenkes RI 2015, Puskesmas Balai Karangan, Kab. Sanggau, Kalbar - Penugasan Khusus Individu Kemenkes RI 2017, Puskesmas Biduk-Biduk, Kab. Berau, Kaltim

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hadir di Antara Mereka

14 Desember 2016   20:18 Diperbarui: 7 Maret 2017   00:01 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku tak mengenal dia, dia, dan dia..

Dia, dia, dan dia tak mengenal aku..

Kami tak saling mengenal..

Kami pun tak mengenal mereka dan mereka pun tak mengenal kami...

Kami dipertemukan dalam sebuah rencana yang bernama "takdir"

Kami berjumpa dan berkenalan di sebuah "kota besar"

Kami dijadikan satu dengan sebuah "perbedaan"

Kami adalah keluarga yang bernama "Nusantara Sehat"

Tiba....

Dimana kami harus melangkah dan berjuang bersama

Dimana kami harus saling mengenal diantara kami dan mereka

Dimana kami harus mengenal kondisi, keadaan, dan lingkungan yang berbeda

"sebuah kehidupan baru dimulai dan dijalani"

Memulai menjalani memasak dengan kayu bakar dan plastik bekas

Memulai menikmati lauk ikan kaleng

Memulai menikmati sayur pakis, katuk, dan daun singkong khas masyarakat Muyu

Memulai menjalani mandi  dan mencuci di sungai

Memulai menjalani malam tanpa penerangan karena listrik tidak ada

Memulai menjalani tanpa mengenggam handphone karena jaringan telpon seluler tidak ada

Memulai menjalani sistem barter

Memulai mengenal adat istiadat mereka...bahkan

Memulai menggunakan kedua kaki sebagai alat transportasi dari kampung ke kampung

Disinilah kami menjadi pribadi-pribadi yang tangguh, kuat, dan mandiri

Walau kata syok dan takut pernah menghampiri diri pribadi masing-masing

Tapi, seiring berjalannya detik, menit, hari, minggu, bulan, dan bahkan tahun yang telah berjalan dan berganti melewati porosnya

Semua kasih, sayang, cinta menjadi "satu"

Semua benci, marah, jengkel, kecewa menjadi "satu"

Semua jenuh, bosan, rindu menjadi "Satu"

Semuanya Indah dengan hadir diantara mereka

Semuanya menyenangkan dengan adanya keterbatasan

Keterbatasan tak menjadikan kami tak mampu berbuat apa-apa

Keterbatasan tak menjadikan kami tak mampu menjadi manusia kreatif

Keterbatasan tak menjadikan kami tak bisa berbagi dan saling mengasihi

Tapi dengan sebuah kata "keterbatasan"

Kami mengenal arti "bersyukur"

Kami tak pernah merasa menjadi korban dari keadaan tapi kami merasa menjadi pemenang dari keadaan ini

Kami dan mereka. Kita adalah "Satu"

Tak ada perbedaan di antara kami suku, warna kulit, bahasa, keyakinan, dan budaya

Kami adalah manusia-manusia yang diciptakan Tuhan dengan segala keindahan di bumi

Mereka adalah Papua. Kami adalah Papua. Kita adalah Indonesia.

Kami Nusantara Sehat.

Kami bangga mengabdikan diri di ujung Timur bumi pertiwi "Papua"

Salam dari kami di perbatasan RI-Papua New Guinea: TIM NINATI BOVEN DIGOEL PAPUA

CREATED: NUR AFDALIAH

( Nur Afdaliah adalah rekan seperjuangan saya selama bergabung di Nusantara Sehat Kemenkes RI. Sekarang beliau masih mengabdi sebagai tenaga kesehatan di Boven Digoel, Papua. Seorang Sarjana Kesehatan Masyarakat di Universitas Muslim Indonesia, Makassar yang mengabdikan dirinya demi mewujudkan kesehatan masyarakat indonesia yang lebih baik, khususnya di tanah Papua. Hidup dengan penuh keterbatasan (tanpa listrik, air, akses transportasi sulit dan lainnya) tidak menjadikan semangat menulisnya luntur begitu saja. hingga akhirnya, pada hari ini beliau meminta bantuan kepada saya untuk memposting tulisan yang ia rangkai satu persatu yang dapat menjadi motivasi bagi kita semua yang membacanya. semoga kita dapat memetik makna dari tulisan saudari Nur Afdaliah yang sedang berjuang untuk saudara kita di tanah Papua). Amin

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun