Mohon tunggu...
Rabiatul Adawiah
Rabiatul Adawiah Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Nakes di pkm

belajar belajar dan terus belajar... - Purna Nusantara Sehat Team Based Kemenkes RI 2015, Puskesmas Balai Karangan, Kab. Sanggau, Kalbar - Penugasan Khusus Individu Kemenkes RI 2017, Puskesmas Biduk-Biduk, Kab. Berau, Kaltim

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Lemak

27 Mei 2013   20:07 Diperbarui: 4 April 2017   17:19 18120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

a. Obesitas Tipe Hyperplastik

Obesitasterjadi karena jumlah sel lemak yang lebih banyak dibandingkan keadaannormal, tetapi ukuran sel-selnya tidak bertambah besar. Obesitas inibiasa terjadi pada masa anak-anak.

b. Obesitas Tipe Hypertropik

Obesitasterjadi karena ukuran sel lemak menjadi lebih besar dibandingkankeadaan normal,tetapi jumlah sel tidak bertambah banyak dari normal.Obesitas tipe ini terjadi pada usia dewasa, Upaya untuk menurunkanberat badan lebih mudah dibandingkan tipe hyperplastik.

c. Obesitas Tipe Hyperplastik Dan Hypertropik

Obesitas terjadi karena jumlah dan ukuran sel lemak melebihi normal. Pembentukan sel lemak baru terjadi segera setelah derajat hypertropi mencapai maksimal dengan perantaraan suatu sinyal yang dikeluarkan oleh sel lemak yang mengalami hypertropik, obesitas ini dimulai pada anak-anakdan berlangsung terus sampai dewasa, upaya untuk menurunkan berat badanpaling sulit dan resiko tinggi untuk terjadi komplikasi penyakit.

-Gejala Obesitas

Penimbunan lemak yang berlebihan dibawahdiafragmadan di dalam dinding dada bisa menekanparu-paru, sehingga timbul gangguan pernapasan dan sesak napas, meskipun penderita hanya melakukan aktivitas yang ringan. Gangguan pernapasan bisa terjadi pada saat tidur dan menyebabkan terhentinya pernapasan untuk sementara waktu (tidurapneu), sehingga pada siang hari penderita sering merasa ngantuk.

Penyebab

Secara ilmiah, obesitas terjadi akibat mengkonsumsi kalori lebih banyak dari yang diperlukan oleh tubuh. Penyebab terjadinya ketidakseimbangan antara asupan dan pembakaran kalori ini masih belum jelas.

Terjadinya obesitas melibatkan beberapa faktor:

1.   Faktor genetik.

Obesitas cenderung diturunkan, sehingga didugamemiliki penyebab genetik. Tetapi anggota keluarga tidak hanya berbagigen, tetapi juga makanan dan kebiasaan gaya hidup, yang bisa mendorongterjadinya obesitas. Seringkali sulit untuk memisahkan faktor gayahidup dengan faktor genetik. Penelitian terbaru menunjukkan bahwarata-rata faktor genetik memberikan pengaruh sebesar 33% terhadap beratbadan seseorang.

2.    Faktor lingkungan.

Gen merupakan faktor yangpenting dalam berbagai kasus obesitas, tetapi lingkungan seseorang jugamemegang peranan yang cukup berarti. Lingkungan ini termasukperilaku/pola gaya hidup (misalnya apa yang dimakan dan berapa kaliseseorang makan serta bagaimana aktivitasnya). Seseorang tentu sajatidak dapat mengubah pola genetiknya, tetapi dia dapat mengubah polamakan dan aktivitasnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun