Mohon tunggu...
HENDRA WIJAYA
HENDRA WIJAYA Mohon Tunggu... Penulis - NICE DAY

Mengajar di Tangerang.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Guru Ketus

7 Desember 2017   12:01 Diperbarui: 7 Desember 2017   12:06 986
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

GURU  KETUS

Oleh : Hendra Wijaya

"Pak Agus, tuh anak-anaknya saya jemur di lapangan !".  ketus  bu Yeyen saat berpapasan dengan Pak Agus  yang baru keluar dari kelas usai  mengajar. Dengan tenang Pak  Agus menoleh ke arah lapangan terbuka serbaguna yang berada di tengah gedung sekolah.  Terlihat beberapa  siswa berdiri di tengah lapangan. Cuaca siang itu agak cerah, cukup panas. "kenapa mereka bu..?" tanya Pak Agus sambil tersenyum, tenang. "itu biasa si Angga dan gangsnya,  ngerjain si Sarah. Tempat menyimpan alat tulisnya di umpetin di atas AC. 

Sarahnya sampe stress nyari nya.  Pak Agus kan Wali kelasnya,  urusin tuh anak-anaknya..!"   ucap Bu Yeyen tambah ketus. Muka masamnya dan tubuh ramping kurusnya sedikit bergetar, menahan emosi.  " Bu Yeyen sudah habis waktu ngajarnya  atau belum ?" tanya Pak Agus sambil tersenyum.  "masih ! saya males ngajar di kelas itu !". "loh, ya kalau masih ngajar di kelas itu silahkan di tangani dulu bu..!". "gmana sih, kan Pak Agus Walikelasnya, tuh anak-anaknya di didik, dibina..!". "ibu..saya memang wali  kelasnya, tapi ibu sedang mengajar di kelas  itu, jadi silahkan di tangani dulu sama ibu. 

Saya mau ngajar di kelas lain lagi nih !". "ih..gimana sih wali  kelas...!". Dengan santai sambil tersenyum Pak Agus bergegas menuju kelas lain untuk mengajar, meninggalkan Bu Yeyen yang masih bermuka masam. Usai mengajar di kelas, Pak Agus kembali ke Ruang Guru. Beberapa guru menghampirinya. "Pakk Agus, ada apak ?...tadi saya denger pak Agus seperti ribut sama bu Yeyen ?" tanya Pak Wili setengah berbisik setelah tepat di depan meja kerja Pak Agus. 

"ha..ha..ribut apak pak..ga ah..biasa aja..ngobrol biasa..!". "setelah Pak Agus tinggal pergi...dia bilang ke guru-guru lain, Pak Agus sebagai wali kelas tidak bisa membina anak-anaknya..!". " ah...yang bener...masa Bu Yeyen bilang gitu...dia kan sudah lama mengajar, masa bilang begitu..!". "serius pak..!". "bu Yeyennya sekarang dimana pak ?". "tadi saya lihat dia sudah pergi, mungkin ngajar di tempat lain lagi pak..!". " duh...seharusnya dia paham. Sebagai guru, saat dia mengajar, maka apapun masalah yang timbul saat itu, terkait dengan sikap, kedisiplinan siswa saat belajar mestinya dia dengan penuh tanggung jawab menangani terlebih dahulu sampaki tuntas.  

Kalau ada masalah sikap, keisplinan di kelas lantas melemparkan masalah langsung kepihak lain tanpa mau mengatasi terlebih dahulu, lalu apa fungsinya dia.  Bagi saya masalah yang di hadapi tadi oleh Bu Yeyen masih bisa ditangani oleh dia.  Tidak lantas meminta saya sebagai wali kelas untuk menyelesaikan masalah, membina mereka". " saya kira mestinya begitu pak...kalo  ada masalah di kelas saat  kita ngajar terkait dengan sikap, kedisiplinan anak saat belajar ya kita tangani dulu.

Ke Wali Kelas  sifatnya laporan atau pemberitahuan. Itupun disampakikan dengan cara yang baik. ". "ha..ha.saya sudah sepuluh tahun ngajar disini pak...bukan tanpak masalah saat kita mengajar. Selalu ada saja siswa yang bermasalah dengan sikap  dan  kedisiplinan. Namun rasanya belum pernah saya melaporkan siswa yang karena ada masalah sikap dan kedisplinanannya saat saya mengajar lalu  saya cari Walikelasnya. Apaklagi wali kelasnya sedang bertugas ngajar di kelas lain dan saya mencarinya. 

Saya selesaikan masalahnya di kelas sampai tuntas. Tidak lebih.!". "ha..ha..!". "coba bayangkan Pak..kalo kita sedang mengajar, lalu ada siswa yang mengganggu proses belajar. Kita kasih sangsi dia. Lalu kita cari wali kelasnya untuk memberi 'pelajaran'  lanjutan dan kita ogah mengajar di kelas itu lagi.  Sementara wali kelasnya sedang ada tugas mengajar misalnya, lah...lalu apak guna dia sebagai  guru...!". "hi..hi..mungkin Bu Yeyen sedang lelah pak..!". "ha..ha..mungkin juga...guru juga kan manusia..!". "menurut saya, masalah yang terjadi di dalam kelas saat kita ngajar harus kita hadapi, kita selesaikan dengan cara yang mendidik dan baik.

Tidak malah meninggalkan masalah dan 'membuang' masalah ke orang lain. Menurut saya itu justru akan menambah masalah". "nah..!". Pak Wili melirik jam didinding,  Pak Guru Agama bepostur tinggi besar berkacamata itu dengan teratur berbalik dan melangkah dengan agak tergesa. "Masa Alloh, sudah jam 12.00 , Sholat Dzuhur dulu pak..!". "weh..Imam Pak Ya..?". "iya...ayo pak..!".

Usai sholat dzuhur berjamaah di Masjid sekolah, Pak Agus bergegas ke ke kelas dimana dia menjadi Wali kelasnya. "assalamu  alaikum !" sapak Pak Agus saat masuk ke ruang  kelas yang pintunya sudah terbuka lebar. "wa alaikum salam warahmatullahi wabarakatuh !". jawab beberapak siswa yang ada  dalam kelas. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun