Mohon tunggu...
Raangga MRummy
Raangga MRummy Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Mahasiswa film dan Televisi

Mahasiswa Film Televisi UPI Untuk perdamaian Dunia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Desa Ciptagelar Tidak Melupakan Adat dan Kemajuan

12 April 2021   20:15 Diperbarui: 12 April 2021   20:23 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada tanggal 4 April 2021 saya dengan teman teman berkesempatan mengunjungi desa yang penuh keajaiban, desa yang memiliki sistem kelistrikan sendiri, memiliki jaringan internet sendiri dan memiliki stasiun televisi sendiri. desa ini adalah Cipta Gelar, ciptagelar sendiri sudah berdiri sejak 1368 dan sudah sering berganti kepala adat nya. disana kami bertemu kang Yoyo Yogasmana selaku juru bicara kesepuhan ciptagelar.

dalam wawancara, kami banyak sekali mendpatakan informasi mengenai desa Ciptagelar. kami mengajukan beberapa pertanyaan seperti mengenai sistem kelistrikan disana beliau menjawab " kami sudah sejak lama menggunakan energi listrik tenaga air yang dibangn oleh warga secara gotong royong" dengan kata lain masyarakat ciptagelar sudah tidak membutuhkan bantuan dari pihak PLN "kami sendiri tidak meminta bantuan sedikit pundari pemerintah untuk bantuan kelistrikan, malah PLN sendiri meminta bantuan turbin ke kita".

masyarakat ciptagelar juga tidak kalah maju nya dari kota, mereka pun memiliki tehnologi seperti pemancar sinyal, dan memiliki stasiun televisi sendiri, menurut kang masyarakat disana kita tidak boleh mengurangi adat yang ada dan harus beriringan dengan kemajuan tehnologi agar tidak tettingal oleh zaman 

kami juga menanyakan mengenai bagaimana warga ciptagelar memperkenalkan budaya kepada masyarakat luar, beliau menjawab "kami sendiri tidak mempromosikan adat yang ada disini. justru masyarakat luar yang mempromosikan kegiatan adat yang ada, bisa dibilang mulut kemulut" 

dari segi ketahanan pangan mereka bisa dibilang sudah memiliki sistem turun temurun dari leluhur yang dimana padi menjadi hal yang sangat sakral dan dijaga oleh masyarakat Ciptagelar. "ngomongin soal padi kami sendiri tidak memperjualbelikan padi, karena menurut kami itu sama saja menjual diri" mereka sangat menjaga padi itu sendiri untuk diberikan kepada anak cucu mereka dan sudah menjadi adat dari leluhur mereka.

masyarakat Ciptagelar sudah menjadi kampung yang sangat mandiri karena mereka menerapkan tradisi dari leluhur dan terus dijaga. mereka juga tidak melupakan kemajuan tehnologi malah diiringi dengan adanya tehnologi tanpa menghilangkan unsur keadatan yang ada 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun