Mohon tunggu...
Raisya Rizki Insani
Raisya Rizki Insani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hi! I'm Raisya!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Meningkatkan Motivasi dan Menambah Relasi untuk Mencapai Prestasi

1 Oktober 2022   21:51 Diperbarui: 1 Oktober 2022   22:05 463
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Prestasi merupakan asas pokok dari keberhasilan seseorang. Seseorang dianggap berprestasi jika dia telah meraih sesuatu hasil dari apa yang diusahakannya, baik karena hasil belajar, bekerja, atau berlatih keterampilan dalam bidang tertentu. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, prestasi diartikan sebagai hasil usaha yang dicapai dari apa yang dikerjakan atau yang diusahakan. Ada beberapa elemen yang sangat penting sebagai faktor pendorong untuk meraih kesuksesan, salah satunya yaitu motivasi. Dikutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), motivasi adalah hasrat atau dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu. Motivasi sangat dibutuhkan dalam kehidupan seseorang untuk menentukan arah dan tujuan dari kehidupan. Mahasiswa memiliki kebutuhan untuk mencapai semua yang mereka lakukan. Keinginan mereka untuk sukses mendorong mereka untuk menyelesaikan setiap tugas yang diberikan, tidak peduli tugas apapun itu, atau kesulitan yang ada dalam menyelesaikannya. Dalam mencapai hal tersebut, setiap orang pasti mempunyai hambatan yang berbeda-beda, dengan memiliki motivasi yang tinggi maka diharapkan seseorang akan mampu menghadapi dan mengatasi hambatan tersebut dan menghasilkan kesuksesan yang diinginkan, serta dapat mengaktualisasikan diri dengan menghasilkan prestasi khususnya dalam bidang akademik.

Motivasi berprestasi merupakan sesuatu yang dibawa dari lahir dan ciri dari kepribadian seseorang, namun di sisi lain motivasi berprestasi merupakan sesuatu yang dapat dihasilkan dari perkembangan interaksi sosial individu dengan lingkungannya. Ada begitu banyak faktor yang dapat menghambat motivasi berprestasi, diantaranya adalah kurangnya dukungan dari keluarga, teman sebaya, lingkungan kampus, atau lingkungan masyarakatnya. Dengan keadaan tersebut, mahasiswa memerlukan dukungan minimal dari keluarga, dosen, dan teman sebaya. Ketiga aspek tersebut mempunyai peran yang sangat penting dan perlu saling mengisi dalam upaya mahasiswa untuk meningkatkan motivasi berprestasi. Dukungan dari keluarga dapat dijadikan sebagai penguat dalam menumbuhkan rasa aman untuk melakukan partisipasi aktif dan eksplorasi dalam kehidupan. Dengan kelengkapan tersebut, maka mahasiswa akan tumbuh menjadi pribadi yang baik dan akan merealisasikan potensi yang dimilikinya sehingga mampu melaksanakan tugas-tugasnya dengan baik dan mampu menghadapi rintangan dan masalahnya dalam bermasyarakat.

Lingkungan kampus merupakan lingkungan pembentuk karakter dan pribadi mahasiswa. Dalam institusi ini terdapat dua komponen penting yang akan turut mempengaruhi pribadi mahasiswa yaitu dosen dan teman sebaya. Dosen menjadi simbol otoritas yang menciptakan iklim ruang kelas, bentuk dari interaksi sosial, serta karakter dari fungsi kelompok. Begitu pula peran kelompok teman sebaya menjadi sangat menonjol sejalan dengan meningkatnya minat mahasiswa terhadap persahabatan dan keikutsertaan dalam kelompok. Kelompok teman sebaya menjadi suatu komunitas belajar untuk membentuk peran dan standar sosial yang berhubungan dengan pekerjaan dan prestasi. Keterlibatan seseorang dengan teman sebayanya menjadi sumber dukungan emosional yang penting, namun sekaligus dapat menjadi sumber tekanan. Teman sebaya cenderung mempengaruhi tingkah laku individu, ketika teman sebaya berada di arah yang positif maka seseorang akan mengarah ke positif, namun begitu juga sebaliknya.

Pada era pascapandemi seperti ini, dukungan-dukungan dari berbagai pihak tentu menjadi sangat penting untuk meningkatkan motivasi dan keinginan untuk mencapai sebuah prestasi. Permasalahan-permasalahan yang dihadapi pada masa pandemi masih menjadi hambatan bagi mahasiswa dalam melakukan aktivitas sehari-harinya. Kebiasaan menggunakan media dalam jaringan pada masa pandemi, membuat mahasiswa lebih banyak menghabiskan waktunya dengan bermain gadget. Selain itu, kemampuan beradaptasi dan berinteraksi mahasiswa menjadi susah dikembangkan karena sudah terbiasanya kuliah online, serta anjuran dari pemerintah untuk “di rumah aja”. Hal ini dapat menyebabkan motivasi belajar dan motivasi berprestasi dalam diri mahasiswa menurun, sehingga banyak mahasiswa yang sering merasa demotivasi. Demotivasi merupakan suatu perasaan di mana kita merasa lelah, kehilangan semangat, bahkan menyerah untuk melakukan sesuatu hal atau pekerjaan. Dalam era new normal ini, seorang mahasiswa harus menumbuhkan dan meningkatkan kembali rasa motivasi belajar dan berprestasinya. Hal tersebut dapat kita upayakan dengan melakukan cara: 1) Pahami penyebab demotivasi; 2) Menentukan tujuan yang jelas; 3) Berinteraksi dengan orang-orang terdekat; 4) Beristirahat yang cukup; dan 5) Menghindari hal-hal negatif di lingkungan kampus. Sama halnya dengan berinteraksi, sangat penting untuk mahasiswa bisa bersosialisasi dan mempunyai banyak teman atau relasi. Dengan banyaknya relasi, kita bisa meningkatkan motivasi belajar dan dapat mengetahui berbagai pengalaman juga ilmu baru dari orang-orang tersebut.

Untuk mendapatkan teman dan relasi baru yang baik, tentu kita harus pandai memilih dengan siapa kita berteman. Hal ini dimaksudkan untuk menghindarkan kita dari hal-hal negatif yang berpengaruh pada gaya hidup dan kebiasaan kita. Untuk itu, perlulah kita mengetahui bagaimana cara memilih teman yang bisa mempengaruhi prestasi, bahkan untuk meraih kesuksesan secara umum. Cari dan pilihlah teman yang bisa membuat kita termotivasi untuk belajar dengan baik; yang dapat meningkatkan kontrol diri; yang dapat membuat kita mengetahui lebih banyak hal seperti ilmu, pengetahuan, juga pengalaman yang baru; dan teman yang bisa membuat kita lebih sehat secara rohani dan jasmani, juga dapat membawa kita untuk melakukan hal yang positif. Adapun cara yang dapat dilakukan mahasiswa untuk memperbanyak teman atau relasi adalah dengan mengikuti organisasi baik dalam lingkup Program Studi, Fakultas maupun Universitas; mengikuti UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) sesuai minat dan bakat yang dimiliki masing-masing mahasiswa; organisasi dan komunitas di luar kampus; atau mengikuti perlombaan yang diminati.

Dapat disimpulkan bahwa dalam proses memperoleh prestasi, motivasi dan relasi adalah faktor yang sangat penting untuk mendorong keberhasilan seorang mahasiswa untuk berprestasi. Era new normal adalah era baru dimana mahasiswa mulai kembali berkuliah aktif di lingkungan kampus, dan semakin sedikit pertemuan yang dilaksanakan secara online. Untuk itu, era ini perlu dihadapi dan dimanfaatkan oleh mahasiswa untuk terus meningkatkan motivasi belajar, motivasi berprestasi, mengetahui lebih banyak hal, dan bertemu orang-orang baru yang dapat menciptakan lingkungan yang baik dan positif.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun