Dengan format baru Liga Champions sudah pasti akan  berbeda situasi dan kondisinya dibandingkan  dengan format lama  Liga Champions pada musim-musim sebelumnya.
Dalam format baru tidak ada lagi pertandingan home-away atau kandang-tandang. Yang ada adalah single match alias pertandingan sekali main. Jadi, dengan format baru ini tidak ada peluang berikut (di leg kedua) untuk melakukan epic comeback seperti yang ada di format lama.Â
Dalam format lama, bisa muncul kejutan-kejutan pada leg kedua hingga terjadinya epic comeback. Regu yang kalah dalam leg pertama , pada leg kedua bisa jadi pemenang sehingga dapat melangkah ke fase berikutnya.Â
Ada beberapa epic comeback dalam Liga Champions dengan format lama.Â
Yang pertama,  dalam Liga Champions musim 2016/2017, Barcelona vs Paris Saint German (PSG). Pada leg pertama, Barcelona dikalahkan PSG dengan skor  0-4. Namun, pada leg kedua Brcelona menang dengan skor 6-1.Â
Yang kedua,  dalam Liga Champions musim 2018/2019, Liverpool vs Barcelona. Pada leg pertama, Liverpool kalah 0-3 di markas Barcelona, Camp Nou. Sebaliknya, pada leg kedua unggul dengan skor 4-0  di markas Liverpool, di stadion  Anfield.Â
Jadi, Â dengan format baru dalam Liga Champions musim 2020/2021, kita tidak akan pernah melihat lagi epic comeback seperti yang pernah dilakukan Barcelona dan Liverpool. Sangat disayangkan.
Mengapa ini semua terjadi? Ya, gegara covid-19. Dialah si biang kerok sehingga terjadi pergantian format dari yang lama ke yang baru dalam Liga Champions.
Manado, 13 Agustus 2020
Oleh Richard Tuwoliu Mangangue