Mohon tunggu...
r. t.  mangangue
r. t. mangangue Mohon Tunggu... Dosen - Peduli terhadap permasalahan yang dialami masyarakat yang dicurangi, , dibully, dibodohi, dll.

Penggemar berat catur, penulis, ghost writer, pengajar, dan pecinta sastra Dapat dihubungi di alamat email: r_mangangue@yahoo.com. Facebook: richard mangangue. Tinggal di Manado.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Email dari Burkina Faso, Salah Satu Jenis Penipuan Internasional

22 September 2019   19:05 Diperbarui: 23 September 2019   08:24 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Ini tulisan istri saya. Saya kira tidak ada salahnya saya memuatnya karena saya juga terlibat dalam kisah yang ditulis istri saya ini. Demikian ceritanya:

Awal April 2019, suami saya menerima email dari Mariam Chantel Dim. Kalimat pertama dalam emailnya meminta agar suami saya tidak mengabaikan email itu dan membacanya sampai habis agar mengerti isinya. Dia mengaku berkebangsaan Prancis dan tinggal di Burkina Faso, Afrika Barat. Dia menjelaskan, menurut dokter, masa hidupnya tinggal 2 bulan. Saat itu dia sedang dirawat di rumah sakit karena mengidap kanker darah. Dalam emailnya dia melampirkan 2 foto. Yang satu, foto dirinya yang sedang dirawat di rumah sakit dan yang satu lagi, foto deposito senilai US$10.000.000 (sepuluh juta US Dollar) atas nama Mariam Chantel Dim. 

Mariam menulis, suaminya telah meninggal dunia. Pada  2010 suaminya menyimpan uang di bank dalam bentuk deposito senilai US$10.000.000 atas nama  istrinya terkasih. Mereka tidak punya anak. Hubungannya dengan ipar-iparnya tidak baik. Bahkan mereka telah mengambil barang-barangnya selama dia dirawat. Menurut Mariam, mereka sangat mengharapkan agar dia cepat mati. Namun, mereka tidak tahu tentang deposito itu.

Yang membuat suami saya terkejut, Mariam menulis, uang depositonya itu akan diserahkan kepada suami saya.  Suami saya memperoleh bagian 40 %. Sisanya 60 % untuk membantu panti asuhan, anak yatim-piatu, para janda, fakir miskin, dan siapa saja yang memerlukan bantuan. Suami saya tidak percaya.  Dia bilang, tidak masuk akal.

"Masak ada orang yang mau memberi begitu saja uang yang sangat besar nilainya," ujar suami saya.

"Sayangku, ada bagian yang tidak kau jelaskan padaku," komentar saya seusai membaca emailnya. "Yaitu Mariam mendapatkan alamat emailmu lewat doa yang tulus. Dia selalu berdoa agar Tuhan memberikan satu orang baik untuk melaksanakan keinginannya membantu orang yang menderita. Di Burkina Faso dia tidak punya siapa-siapa lagi, maka Tuhan memberikan kau untuk membantunya memenuhi keinginan mulianya. Jadi, turuti saja permintaannya. Kecuali dia minta uang," ujar saya menyemangatinya.

Akhirnya, suami saya menuruti permintaan Mariam. Lalu  suami saya diiberitahukan Mariam akan dihubungi driektur bank UBA (United Bank of Africa). Suami saya diminta  menuruti permintaan sang direktur. Setelah menerima emailnya., suami saya harus  memberitahukannya kepada Mariam agar seseorang mengantarkan berkas yang diperlukan kepada bank itu. Lalu datanglah email sang direktur. Ia meminta suami saya untuk menscan identitas diri yang sah dan mengirimkannya ke sang direktur. KTP,, kartu keluarga, buku bank dan NPWP discan. Lalu dikirim ke direktur bank UBA. Sebelumnya, suami saya sudah memberitahukan Mariam kedatangan email sang direktur.

Email balasan sang direktur membuat suami saya terkejut. Ia meminta suami saya untuk datang sendiri ke Burkina Faso untuk mengurus pencairan deposito itu. Suami saya memberitahukan Mariam bahwa permintaan itu tidak mungkin dipenuhinya.

Selanjutnya Mariam  menghubungi pengacaranya. Ia mengingatkan suami saya agar menuruti permintaan sang pengacara agar proyek yang direncanaknnya bisa berjalan mulus. Ia pun  mengingatkan terlebih dulu bahwa semua pengacara di dunia sama. Sebelum bekerja, mereka sudah minta bayaran. 

Email sang pengacara pun  datang.  Isinya menjelaskan, tanpa kedatangan suami saya, sang pengacara dapat mewakilinya untuk mencairkan deposito itu. Untuk itu, ia meminta suami saya agar membayar $1200 USD atau senilai Rp16.800.000,00.

"Ini namanya penipuan," komentar suami saya. "Kalau uangnya kita kirim, apakah benar uang senilai $10.000.000 akan dikirim kepada kita?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun