Icad yang bernama lengkap Icad Kalicad dari Manado ingin datang ke Jakarta. Sebelum pergi ia dinasihati ayahnya, " Kamu kalau sudah tinggal di Jakarta jangan malu-maluin orang Manado. Jangan ngomong pake bahasa Melayu Manado. Nanti orang-orang pada tau bahwa kamu baru datang dari daerah. Kamu harus belagak seperti orang yang sudah lama tinggal di Jakarta. Jadi, jangan tanya kata ini apa artinya? Jangan sekali-kali tanya begitu. Kalau kamu ingin tau artinya, telpon Ayah."
"Baik, Ayah. Gue pasti nggak akan malu-maluin. Ayah kan udah ngajarin gue banyak kosa kata bahasanya si Doel."
"Oke. Hati-hatilah selama di sana. Jaga diri baik-baik."
Sesampainya di Jakarta, Icad langsung ngomong pake lu-gue lu-gue. Dari cara bicaranya nggak ketauan bahwa ia berasal dari daerah. Orang malah mengiria, ia sudah lama tinggal di jakarta.
Pada suatu hari, Icad mau beli bolpen. Ia pergi ke sebuah warung. Sampe di warung, ia langsung pegang sebuah bolpen berwarna hitam dan memperlihatkannya pada penjaganya.
"Bang, bolpen ini berapa duit?"
"Goceng."
Si Icad tidak mengerti arti goceng. Saat mau bertanya, Icad langsung teringat pesan ayahnya agar tidak malu-maluin. Jangan tanya, itu apa artinya. Ini apa artinya. Langsung ketahuan bahwa kamu baru datang dari daerah, Â begitu pesan bapaknya.
Akhirnya Icad pasang strategi dengan bertanya, "Gohu aja ya, Bang?"
Si Abang kaget. Ia nggak ngerti arti gohu. Karena itu ia bertanya, "Gohu itu berapa sih?"
"Abang dulu yang ngasih tau, goceng itu berapa."