Menurut pompian (2006), terdapat tiga asumsi yang mendasari prilaku keputusan yaitu : rasionalitas, keuntungan pribadi yang sempurna, dan informasi. Manusia berperilaku secara sadar dan mempertimbangkan segala informasi yang dimiliki dalam menentukan niat untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu. Pengetahuan dalam hal ini merupakan tingkat financial literacy yang dimiliki seseorang dalam mendapatkan sumber informasi yang akan menentukan keputusan investasi tersebut.
Tingginya tingkat literasi keuangan seseorang telah terbukti memiliki dampak yang signifikan terhadap manajemen keuangan dan lebih konsisten ketika berbagai macam kebijakan digunakan (Sarah, 2009) hal ini dapat dijelaskan melalui cara seseorang mengelola keuangan pribadinya dan pengelolaan keuangan itu menjadi faktor utama yang berkontribusi terhadap kepuasan keuangan atau ketidakpuasan keuangan seseorang. Robb dan Woodyard (2011) financial literacy adalah bagian dari pengetahuan keuangan tentang bagaimana pasar keuangan beroperasi harus menghasilkan individu yang membuat keputusan lebih efektif.
Hilgert (2003) mengatakan bahwa seseorang yang memiliki pengetahuan keuangan lebih cenderung berperilaku keuangan dengan cara-cara yang bertanggungjawab secara keuangan. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa financial literacy dan perilaku keuangan berpengaruh positif. Semakin terampil mental seseorang (pengetahuan seseorang akan keuangan tinggi) maka akan semakin baik pengelolaan dan pemecahan masalah dalam pengambilan keputusan investasi
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI