Mohon tunggu...
Gading Cempaka
Gading Cempaka Mohon Tunggu... Guru - Gading Cempaka adalah nama salah satu tokoh atau karakter dalam legenda yang berasal dari daerah Bengkulu.

Menulis📝, adalah seni menuangkan isi hati ke dalam rangkaian kata-kata yang saling terhubung menjadi untaian cerita yang sarat dengan makna💞😍

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kekasih yang Ingkar Janji

25 Juni 2018   15:21 Diperbarui: 25 Juni 2018   15:36 671
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: www.mediaislam.net/purnama

"Ini purnama terakhir aku menantimu," ujar Halimah berbisik lirih. Seketika air matanya membasahi pipinya.

Dalam pertemuan itu, Halimah tak dapat menyembunyikan perasaannya. Dalam hatinya ia merasakan sesuatu yang lain, manakala ia melihat lelaki itu. Entahlah, rasa yang semula sangat ia khawatirkan, seakan hilang seketika. Berganti dengan kegembiraan yang mengharu. Rona merah pipinya memancarkan kebahagiaan yang sangat.

"Mungkinkah ia pendampingku? Rasanya tak percaya". Penantian selama ini digantikan dengan lelaki yang sungguh tak pernah Halimah bayangkan sebelumnya.

"Abang Amran". Itulah panggilan Halimah untuk kekasih sekaligus suaminya.

Hari ini, Halimah akan pergi meninggalkan desanya. Karena ia akan ikut serta mendampingi suami yang memang bekerja di kota. Rasa deg-degan memenuhi hatinya. Belum pernah sekalipun ia pergi ke kota. Di sisi yang lain ia pun sangat sedih, meninggalkan keluarga, teman-teman, serta murid-mrid tercintanya. Inilah kehidupan, dalam sekejap semuanya berubah.

Di kota, Halimah tak bekerja. Ia hanya di rumah, sesekali ia merajut. Hingga suatu saat, karena bosan yang menyelimuti, Halimah meminta izin untuk mencari pekerjaan kepada suaminya. Ia ingin mengajar kembali. Meski berat, suaminya mengizinkan. Namun tidak sebagi guru di sekolah, tetapi Halimah diminta oleh salah satu atasan dari suaminya untuk membantu anaknya belajar. Halimah diminta mengajar ke rumah sang murid.

Betapa senag hati Halimah. Ia bersyukur masih bisa mengajar.

Halimah berangkat mengajar naik sepeda. Berkebaya kurung, dan berkerudung cantik, ia datang seminggu tiga kali ke rumah sang murid. Menurut cerita dari sang suami, orang tua sang anak sangat senang, karena Halimah dapat membantu anaknya belajar. Halimah pun semakin bersemangat setelah mendengar cerita dari suaminya.

Hari-hari berlalu. Halimah masih tetap mengajar. Namun, ia ada sesuatu yang membuat ia merasa janggal. Setelah sekian lama mendampingi sang anak, tak sekalipun Halimah bertemu dengan kedua orang tuanya. Sebenarnya tak mengapa, namun Halimah hanya penasaran saja.

"Apakah mereka tidak ingin tahu bagaimana hasil belajar anaknya?" Tanya halimah dalam hati.

Halimah mencoba memberanikan diri bertanya dengan suaminya. Ia juga tak menyangka bahwa suaminya juga cukup kaget mendengar pertanyaan darinya. Karena, sebenarnya temannya sendiri yang meminta dicarikan guru buat sang anak, kata suaminya. Terutama ayahnya. Suaminya tidak tahu kalau selama ini Halimah belum pernah bertemu. Padahal, mereka sendiri yang bercerita bahwa anaknya senang belajar dengan istrinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun