Ting...tong....ting...tong...tiiiiiiiing...tong.
Itu bunyi bel spesial punyaku. Kalau nada itu terdengar di kosanku...artinya pacarku yang datang. Mengapa ada bunyi bel seperti itu? Bayangkan saja, aku tinggal di kos-kosan, tapi jumlah anaknya sekitar 40 orang. Ya kalau dibilang asrama, kayaknya lebih cocok sih. Penghuninya dari seluruh nusantara. Membaur jadi satu. Ada yang kuliah di swasta, ada juga yang keguruan. Atau kampus negeri yang top se-Indonesia gitu.
Kos-kosanku terdiri dari 3 lantai. Biasalah, paling atas jemuran. Dan juga sekaligus sebagai tempat nongkrong kalau lagi iseng. Uniknya lagi...kosan kami berdekatan dengan beberapa kosan laki-laki yang sama tinggi bangunannya. Nah, kalau lagi iseng..kami sering digangguin...digangguin ya..sama anak-anak kos sebelahan gitu. Sebel sih, tapi lama-lama seru juga. Kalau ketemu di bawah..pura-pura gak kenal. Dan emang kadang kita juga gak hapal muka-mukanya. Habisnya mereka juga ramai dan gratakan.
Nah, kembali ke bel yang tadi. Setiap anak kos punya bunyi sendiri. Biar gak ketuker sama tamu temen-temen yang lain. Kalau sudah punya bunyi bel yang kita tahu, gak usah repot-repot manggilin si anak. Simple kan? Terbukti membantu lho. Kalu gak, heeem kasihan yang di lantai bawah kayak operator open the door.
Sore ini, aku habis keluar dengan pacarku. Ooh iya, aku gak usah bahas aku semester berapa. Yang penting aku kuliah kayak mahasiswi kebanyakan. Lancar-lancar saja. Tenaaang, ntar lagi aku lulus tepat pada waktunya. Waktu siapa? Hanya aku, kampus dan dosen yang tahu....hehehe..becanda.
"Dina, reneo sik..(bahasa Jawa)." Panggil mbak kosku. Namanya Mawar. Dia mahasiswa abadi. Ya habisnyya sudah lama sih, sebelum aku datang dia sudah lama di sini. Ya beberapa tahun lebih di atasku. Gak enak ngasih tahunya. Sudah lama pokoknya. Kuliahnya gak kelar-kelar. Saban hari metu karo pacare. Mbuh...nang ngendhi...pergi pagi, pulangnya malam. Kadang gak pulang. Hehehe...biasa, mahasiswa kan suka berpetualang gak jelas.
"Nyapo tho mba?"jawabku sambil senyum-senyum.
"Rene. Aku mau ngomong sama kamu. Kamu habis keluar sama pacarmu kan? Hayoo, habis dari mana tadi?"
"Iih, kayak detektif saja. Nyapo sih mba. Ya biasa, makan. Around-around (ngaya: muter-muter maksudnya). Emang kenapa,mba?"
Aku di ajak naik ke atas. Ternyata di sana sudah ngumpul teman-temanku yang lain.
Nih, aku kasih tahu.