Mohon tunggu...
Qurrotul Ayun
Qurrotul Ayun Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Usaha Menuju Jannah, Saham Syariah

15 April 2016   07:54 Diperbarui: 15 April 2016   08:20 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Saham Syariah adalah sertifikat yang menunjukkan bukti kepemilikan suatu perusahaan yang diterbitkan oleh emiten yang kegiatan usaha maupun cara pengelolaanya tidak bertentangan dengan prinsip syariah. Dalam Islam, saham pada hakikatnya merupakan modifikasi sistem patungan (persekutuan) modal dan kekayaan, yang dalam istilah fiqh disebut syirkah.

Lebih mudahnya, Saham Syariah adalah saham-saham yang memiliki karakteristik sesuai dengan syariah Islam atau yang lebih dikenal dengan syariah compliant. Terdapat beberapa pendekatan untuk menyeleksi suatu saham apakah bisa dikategorikan sebagai Saham Syariah atau tidak, yaitu :

1.      Pendekatan Jual Beli. Pendekatan ini diasumsikan saham adalah asset dan dalam Jual Beli ada pertukaran aset ini dengan uang. Juga bisa dikategorikan sebagai sebuah kerja sama yang memakai prinsip bagi hasil (profit-loss sharing).

2.      Pendekatan Aktivitas Keuangan atau Produksi. Sebuah saham bisa dikatakan saham halal ketika produksi dari barang dan jasa yang dilakukan oleh perusahaan bebas dari unsur-unsur haram yang explicit atau jelas disebut dalam Al-qur’an seperti riba, minuman yang memabukkan, babi, segala sesuatu yang haram lainnya.

3.      Pendekatan Pendapatan. Metode ini lebih melihat kepada pendapatan perusahaan yang diperoleh. Ketika ada pendapatan yang diperoleh dari bunga (interest) maka secara umum kita bisa mengatakan bahwa saham perusahaan tersebut tidak syariah, karena masih ada unsur riba disana. Oleh karena itu seluruh pendapatan perusahaan tersebut harus terhindar dari unsur bunga atau interest.

4.      Pendekatan Struktur Modal yang dimiliki oleh perusahaan tersebut. Dengan melihat ratio hutang atau yang lebih dikenal debt/quity ratio. Dengan melihat ratio ini maka akan diketahui jumlah hutang yang digunakan untuk modal perusahaan tersebut. Semakin besar ratio, semakin besar ketergantungan modal terhadap hutang. Maka untukmenstabilkan angka tersebut atau merubah menjadi “nol” atau tidak ada hutang sama sekali akan sangat sulit. Oleh karena itu, ada toleransi-toleransi atau batasan seberapa besar “Debt Equity of Ratio” ini. Dan masing-masing saham syariah indeks di dunia berbeda dalam pendapatan ini. Namun secara keseluruhan barang dan jasa dari 45% bisa diklaim sebagai perusahaan yang memiliki saham syariah.

JENIS-JENIS SAHAM

Saham yang umum dikenal dengan saham biasa, karena saham biasa merupakan salah satu jenis efek yang paling banyak diperdagangkan di pasar modal. Berikut tipe-tipe dari macam saham :

1.      Saham Dicap (assented shares)

2.       Saham Tukar

3.      Saham Tanpa Suara

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun