Mohon tunggu...
Qurrotul Ayun
Qurrotul Ayun Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Rumah Tangga Sebagai Pengumpul Pendapatan Negara

9 Oktober 2016   08:29 Diperbarui: 9 Oktober 2016   09:14 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Pasti readers bertanya-tanya, bagaimana bisa sebuah rumah tangga bisa menghasilkan pendapatan negara? Yang dimaksud adalah bukan rumah tangga yang terdapat dalam sinetron-sinetron kesukaan para readers, melainkan Rumah Tangga Konsumsi. Pelaku rumah tangga konsumsi (RTK) bisa disebut Konsumen. Rumah Tangga Konsumsi adalah pemilik berbagai faktor produksi yang ada dalam perekonomian. Sementara konsumen merupakan orang-orang atau badan-badan yang melakukan kegiatan menggunaan dan menghabiskan sebgian atau keseluruhan dari suatu barang dan jasa.

Permasalahan yang biasa terjadi pada RTK, sebagai berikut :

Pendapatan yang tidak sesuai dengan pendapatan

suatu keluarga yang terdiri dari Ayah, Ibu dan anak. Dan mungkn terdapat anggota lainnya seperti Kakek, Nenek, Keponakan dan sebagainya yang mereka anggap anggota keluarga. Mereka memilki pendapatan yang berbeda. Dilihat dari segi ekonomi ada yang berpendapatan tinggi, sedang dan rendah (miskin). Pengeluaran sebuah kebutuhan juga didasari oeh pendapatan yang diperolehnya. Dan tidak mungkin pengeluaran yang dilakukan dari pendapatan orang yang pendapatannya tinggi sama dengan orang yang pendapatannya rendah. Terkecuali, mereka utang.

Konsumsi yang berlebihan

ini kerap sekali terjadi dalam sebuah keluarga yang menghabiskan hartanya untuk memproritaskan keinginannya. Maksudnya, dalam keluarga seperti Ayah, Ibu dan anak memiliki kebutuhan yang sama. Disamping itu, mereka juga punya keinginan yang berbeda-beda dalam rangka apapun. Walau mereka tahu sebenarnya pendapaan tidakseterusnya bisa mencukupi kebutuhan mereka.

Terdapat pembagian dalam sebuah kebutuhan, kebutuhan menurut waktu, kebutuhan menurut sifat, kebutuhan menurut intesitasnya dan kebutuhan menurut subjeknya. Yang namanya manusia terkadang akan melakukan kegiatan konsumsi secara terus menerus dan tidak memperhatikan keadaan sekitarnya.

Ekonomi yang tidak seimbag juga akan mempengaruhi kegiatan RTK

RTK adalah konsumen. Konsumen adalah pemakai.darimana mereka dapat semua apa yang konsumen butuhkan? Ya, dari produsen. Produsen adalah pelaku ekonomi yang membuat,menghasilkan barang atau jasa yang akan didistribusikan. Jika sebuah produksi tdak berjalan dengan baik, sudah pasti kegiatan konsumsi pun tidak akan berjalan baik pula.

Fenomena yang ada hingga saat ini adalah tingginya konsumsi masyarakat terhadap Mie Instan. Berjalannya perkembangan zaman ini, membuat masyarakat lebih memilih makanan instan dan harganya yang terjangkau, mereka berpikir yang penting diisi perutnya. Bahkan, siswa sekolah pun dibekali dengan. Orang Indonesia konsumsi Mie Instan 324 bungkus per tahunnya. Bagaimana kejadian ini menurut ekonomi makro dan pandangan Islam?

Salah satu perusahan riset pemasaran Kantar Worldpanel merilis Kantar Wolrd’s Brnd Footprint Ranking untuk produk Fast Moving Consumer Goods (FMCG). Dari hasil riset tahun 2012, tercatat bahwa konsumen Indonesia gemar mengkonsumsi mie instan sehingga menempatkan dua produk mie instan yaitu Mie Sedaap dan Indomie menempati posisi teratas. “Dua brand teratas menunjukkan bahwa mie instan merupakan salah satu komoditas yang paling diminati di Indonesia. rata-rata konsumen di Indonesia membeli 324 bungkus mie instan dalam setahun. Angka ini adalah yang terbesar dibandingkan semua kategori lain di pasar FMCG,” ungkap General Manager Kantar Worldpanel Indonesia Lim Soon Lee dalam pemaparan dihadapan wartawan di kantornya, Jakarta, Selasa (7/5)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun