Mohon tunggu...
Qur Rohman
Qur Rohman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ciptakan rasa senang, pastikan anda bisa

Bismillah namsyi ala barakatillah

Selanjutnya

Tutup

Humor

Menulis modal handphone, antara dilema dan kenyataan

9 Maret 2020   19:30 Diperbarui: 11 Maret 2020   22:27 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.smartprix.com/

Yang penting menulis, gak usah urusin hape mu murah atau mahal. Jadi, gak ada urusan untuk tidak menulis, minimal satu hari satu tulisan.

Sedikit bercerita, hape penulis itu Xiaomi Redmi 5a. Kalau jaman sekarang sih, hape itu sudah kelihatan jadul - - jaman dahulu - - banget lah.

Tapi meskipun hape ini murah - - anggapan anak zaman now - -. Hp ini penulis perolehan berkat menabung sendiri. Yang kala itu harganya masih 1,5 jutaan. Jadi, eman aja mau diganti atau beli lagi ke yang lebih mahal.

Penulis kira sekarang hp masyarakat telah mahal-mahal alias kekinian banget. Ukurannya pun beragam. Nomplok kalau di taruh di saku kemeja.

Meskipun hp nya Iphone, namun belum bisa berkarya. "Apa kata dunia?''.

Bahkan tak jarang penulis dapat celoteh dari teman-teman karena hp nya cuman ginian." Qur, hp mu jadul tuh kapan beli lebih bagus?". Penulis pikir ini tak keren apa ya?. Ini kan sudah keren di zamannya. Hehehe.
Alasan prioritas menulis didapat dari kompasianer senior. Yakni, Mas Bahrul Ulum dan Yupiter Gulo. Beliau terus menyemangati penulis agar terus berkarya lewat tulisan. Minimal, satu hari satu tulisan, katanya.

Alasan lain juga dari beliau berdua, katanya kalau sudah centang biru kita punya tanggung jawab lebih untuk terus menulis ketimbang yang masih tidak bercentang, tambahnya.
Tambahnya, kalau sudah biasa menulis lama-lama akan terbiasa menulis. Dari yang awalnya menulis satu artikel hampir membutuhkan satu jam, namun bisa dipending menjadi setengah jam.
Hiraukan saja apakah tulisanmu bagus atau tidak, baku bahasanya atau tidak, itu urusan belakangan. Yang penting terus menulis.

Lama-lama menulis akan membuat tulisan kita mengalir seperti air, tambahnya.
Semoga saja penulis tetap istiqomah menulis satu hari satu artikel. Ya, kalau tidak. Harus dipaksa gitu.
Intinya, jadikan menulis itu sebuah kebutuhan bukan sekadar hobi. Toh, manfaatnya juga pasti akan kita rasakan dan nikmati sendiri

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun