Mohon tunggu...
Qur Rohman
Qur Rohman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ciptakan rasa senang, pastikan anda bisa

Bismillah namsyi ala barakatillah

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Perempuan "Mahkota Negeri Ini"

8 Maret 2020   14:30 Diperbarui: 8 Maret 2020   14:27 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ingatkah engkau dilahirkan dari siapa? Pastinya ibumu bukan. Berapa bukan ia mengandung, menyusui mu, membelai mu, hingga mencurahkan semua kasih sayang nya engkau tubuh dewasa dan sempurna seperti sekarang ini.

Ibu mu merupakan satu dari jutaan perempuan yang berjasa. Bak mahkota terindah yang diciptakan tuhan khusus untukmu.

Banyak dalil-dalil yang membicarakan kemuliaan perempuan diantaranya: Diabadikan dalam Al-qur'an sebagai nama surat. Surat yang mengabadikan al-quran adalah An-nisa - - perempuan atau wanita - -. Bukan cuma laki-laki saja perempuan juga dimuliakan oleh tuhan dengan penamaan surat ini.

Bukan hanya Al-qur'an hadist nabi pun juga membicarakan kemuliaan perempuan, yakni: nabi bersabda pada seorang laki-laki terkait orang yang harus dimuliakan. Beliau bersabda: "Ibumu, ibumu, ibumu lalu ayahmu".(HR. ABU HURAIRAH).

Jalan-jalan pun banyak yang memakai nama perempuan. Ibu kota tak lepas dari perempuan. Mulai dulu gak ada -bapak kota-. Nenek moyang masih menggunakan nama perempuan.

Betapa agungnya seorang perempuan sampai-sampai nabi mengulanginya sebanyak tiga kali.
Maka, ingatlah bahwa perempuan itu bagai mahkota.

Ingatlah juga bagaimana waktu kecil engkau diasuh ibumu. Mau mandi dimandikan. Mau makan disuapi. Mau minum ditegukkan. Hingga perkara jorok sekalipun pastilah ibumu yang mendahului perawatanmu.

Air susunya nya - ASI- lebih banyak protein dan vitaminnya dibandingkan susu-susu yang ada dipasaran. Bahkan, banyak peneliti yang menganjurkan agar memberimu ASI sejak baru pertama menyusui.
Betapa banyak juga lagu-lagu yang menyenandungkan kehebatan perempuan lewat kasih sayangnya. "Kasih ibu sepanjang masa", katanya. Apakah pendapat itu salah?.

Mumpung ibumu masih ada doakanlah ia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun