KKN - - Kuliah Kerja Nyata - - merupakan satu dari trilogi perguruan tinggi, yakni pembelajaran, penelitian, dan pengabdian.
Setiap mahasiswa yang bakal lulus harus mengikuti kegiatan ini - boleh dikata pembelajaran ekstra kampus-.
Tiga hari kami berada di kamp Posdaya -Pos pemberdayaan keluarga-. Terhitung dari hari Rabu. Â
Kami akan berada di basecamp 40 hari ke ,depan. Hitung sendiri kapan pulang.
Maklum basecamp kami adalah masjid, rumah ibadah umat islam. Karen memang program kami berbasis masjid. Kami mau berdakwah di desa terpencil. Mengenalkan paham Aswaja -Ahlus sunnah wal jamaah- yang sebenarnya.
Kami bukan orang pintar yang merasa sok pintar. Ini adalah tuntutan kampus. Kalau tidak mengikuti, bisa tidak lulus kami ini.
Susah senang menghiasi hati kami. Senang karena bisa membantu sesama, menyebar ilmu -bukan ustad-, mendedikasikan hidup pada masyarakat sekitar.
Kayaknya banyak tantangan yang harus kami hadapi. Maklum masyarakat heterogen. Ada yang paham keagamaan ada pula yang cuma ikut-ikutan.
Seluruh kampus harus menyertakan peserta didiknya mengikuti event ini. Kalau tidak mengikuti. Kampus juga dapat imbasnya dari pemerintah.
Bagi penulis, sangat betul program KKN ini. Apalagi ditaruh ditempat yang memang membutuhkan. Kalau KKN nya di kota, apa yang mau diperbuat.
Wong di sana sudah banyak orang mengerti agama. Banyak orang pintar sampai menjadi profesor.
Jangan anggap para KKN -sebutan sakral- berduit melimpah dengan program yang sudah terstruktur. Kami hanya orang biasa. Yang semaunya memikirkan duit terus diminta-minta.
Kami juga butuh dukungan saudara. Pak kades, Kaur dan perangkat lain.
Jangan sungkan menegur kami, yang pasti banyak kesalahan besar maupun kecil. Sengaja atau tidak.
Kami membawa misi, bukan hanya sekadar mengecat gapura desa. Agar menjadi kenangan masa indah dan diberitakan kepada cucu -kalau masih ada nama catnya-.
Ini yang sempat disalah artikan. Atau menganggap KKN pembawa -Korupsi kolusi nepotisme-.
Kami ber mindset idealis. Tidak semena-mena bertingkah dan sembrono. Memang kami sudah punya program waktu di kampus namun itu masih tergantung kebutuhan masyarakat