Bangsa indonesia merupakan bangsa yang besar. Segala kemajemukan dapat anda jumpai di dalamnya. Mulai suku, agama, ras dan budaya lokal maupun kearifannya.
Pada masa ini bangsa kita menghadapi tantangan berat dan silih berganti. Mulai soal sosial, politik, ekonomi, hingga budaya dan keagamaan yang tak bisa dianggap enteng.
Dari berbagai persoalan tersebut, rasanya martabat bangsa ini menurun drastis. Dengan menurunnya martabat bangsa ini, maka individu-individu yang ada di dalamnya akan mudah tergelincir sehingga ikut apa kata zaman.
Katanya, kita adalah bangsa yang ramah, penuh dengan rasa persaudaraan dan sikap toleransi yang tinggi. Julukan semacam itu kian hari kian terbalik. Ada yang menyematkan negara korupsi tertinggi, ada pula yang bilang masyarakat yang rendah kejujurannya.
Kiranya, martabat bangsa perlu kita bangun lagi. Â Untuk memulainya kita harus start dari penguatan SDM kita. Perlu kiranya kita menelisik sejarah bagaimana reformasi Nabi Muhammad Saw berhasil memberi pengaruh konkret pada masyarakat Arab.
Menurut Kyai Said Aqil Siradj (2007), apa yang dilakukan Nabi sesungguhnya sederhana, yakni mewartakan petunjuk ketuhanan melalui pendekatan keteladanan yang nyata. Sehingga masyarakat menjadi mudah untuk meneladani.
Ia menambahkan, bahwa nabi Saw. juga peduli pada peningkatan kualitas kemanusiaan, yaitu mendorong masyarakat arab selalu menggali potensi diri, sehingga sejarah yang adiluhung akan terukir.
Pada era dekade demikian, peran ulama sangat tepat dijadikan acuan untuk menjadikan publik figur. Kita dapat mencontoh bagaimana keteladanan beliau, akhlak beliau, hingga keramah tamahannya beliau.
Sehingga dengan ini bangsa Indonesia dapat kembali membangun martabat bangsa yang telah lama pudar oleh orbit globalisasi.