Mohon tunggu...
Quiny Fabila Tasya
Quiny Fabila Tasya Mohon Tunggu... Lainnya - 20

If you don’t like where you are. Move you’re not a tree

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Maraknya Tindakan Kriminal Sebagai Masalah Sosial

6 Desember 2020   22:59 Diperbarui: 26 April 2021   14:52 8210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Maraknya tindak kriminal, apa penyebabnya? | pexels

Indonesia merupakan negara yang bisa terbilang tinggi tingkat kriminalitasnya. Data registrasi Polri mencatat bahwa tingkat kejahatan (crime rate) di Indonesia mula-mulanya mengalami penurunan. 

Tingkat resiko terkena tindak kejahatan setiap 100 ribu penduduk Indonesia pada tahun 2017 yang sekitar 129 turun menjadi 113 pada tahun 2018, lalu turun lagi menjadi 103 pada tahun 2019. Kemudian di tahun 2020 ini Polri menyebutkan bahwa angka kriminalitas di Indonesia meningkat. 

Pada pekan ke-23 di tahun 2020, angka kriminalitas di Indonesia meningkat sebanyak 16,16 persen dari sebelumnya. Kemudian di pekan ke-24 meningkat lagi sebanyak 38,45 persen hanya dalam kurun waktu sepekan. Total kasus yang telah didapatkan yaitu sebanyak 5.476 kasus hingga saat ini.

Berdasarkan data yang telah terpapar mengenai tingkat kriminalitasnya, dapat diyakini bahwa Indonesia sedang mengalami masalah sosial. Karakteristik keberadaan masalah sosial dalam suatu lingkungan masyarakat adalah ketika terdapat kondisi yang meresahkan masyarakatnya. 

Kalau menurut seorang ahli sosiologi dan hukum adat, Soerjono Soekanto, Masalah sosial adalah suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok sosial.

Sebenarnya, apa saja kah faktor dari terjadinya tindakan kriminal di Indonesia? Kriminalitas yang terjadi biasanya disebabkan oleh tingginya tingkat pengangguran di Indonesia. 

Baca Juga: Peningkatan Kasus Kriminalitas di Masa Pandemi: Penyebab dan Dampaknya terhadap Masyarakat DKI Jakarta

Hal ini disebabkan oleh tingginya pertumbuhan penduduk yang membuat banyak orang putus asa karena semakin sempitnya lapangan pekerjaan yang ada. Kemudian cara yang mereka tempuh untuk memenuhi kebutuhan hidup yaitu dengan cara melakukan tindakan kriminal, seperti mencuri, dan melakukan kejahatan-kejahatan lainnya.

Selain faktor tingginya tingkat pengangguran, banyaknya suku dan adat istiadat yang ada di Indonesia juga memicu terjadinya pertentangan yang dapat mengarah ke tindakan kriminalitas. 

Dalam suku tertentu biasanya terdapat hal yang dianggap baik dan sakral yang dianggap tidak benar oleh suku lain. Pertentangan kedua anggapan ini dapat menimbulkan konflik antar etnis, yang terkadang bisa menyebabkan tindakan kriminalitas. 

Terlebih lagi jika ada orang tak bertanggung jawab yang melakukan provokasi terhadap kedua kebudayaan itu. Seperti pada kasus kerusuhan di Sampit antara orang Madura dan orang Kalimantan.

Memiliki kemiripan dengan faktor tersebut, perbedaan distribusi kebudayaan juga berpengaruh dalam memicu tindakan kriminalitas. Distribusi kebudayaan dari luar negara kita tidak selalu berdampak positif apabila diterapkan di negara kita. 

Sebagai contoh, di dalam budaya barat sudah menjadi hal yang umum ketika seorang wanita berpakaian terbuka, namun ketika kebudayaan tersebut diterapkan di negara kita itu sering dianggap tidak bernilai bahkan bisa  memicu terjadinya tindakan kriminalitas berupa pemerkosaan.

Adapun hal lain yang dapat menimbulkan tingkat kriminalitas di Indonesia yaitu kepadatan penduduk. Dengan semakin banyaknya penduduk di Indonesia, potensi terjadinya pergesekan semakin besar. Pergesekan tersebut dapat berupa pergesekan antar individu, pergesekan  individu dan kelompok, dan juga pergesekan antar kelompok masyarakat.

Faktor lain juga disebabkan oleh banyaknya anak remaja yang mentalnya belum matang atau dikatakan masih labil. Hal tersebut juga bisa disebabkan oleh orang tua yang salah dalam mendidik anaknya. Sebagai orang tua, memberikan pengertian, pendidikan, dan pengawasan kepada anak sangat penting untuk dilakukan.

Selain faktor, adapun motif-motif atau dorongan dari dalam diri pelaku itu sendiri untuk melakukan tindakan kriminalitas. Contohnya untuk memuaskan kecenderungan keserakahan, Meningkatkan agresivitas dan dorongan seksual, terdapat Konflik batin sendiri kemudian menggunakan mekanisme pelarian diri serta pembelaan diri yang irasional.

Seperti itulah masalah sosial yang sedang terjadi di Indonesia saat ini. Apabila tingkat kriminalitas terus meningkat, maka yang terjadi adalah sebuah kehancuran di dalam negara yang berdampak secara langsung pada masyarakatnya. 

Untuk itu, usaha meretas kejahatan dan menekan angka kriminalitas sangat penting untuk dilakukan. Usaha tersebut dapat dilakukan melalui beberapa cara, yaitu menerapkan program Keluarga Berencana (KB), saling memberikan kasih sayang yang cukup dalam sebuah keluarga, pemberian edukasi dan pengawasan yang tepat kepada anak dalam sebuah keluarga.

Baca Juga: Grafologi atau Ilmu Tulisan Tangan Bisa Membantu Deteksi Kriminal

Membuka banyak lapangan pekerjaan baru, menggerakkan roda perekonomian kerakyatan, menjunjung tinggi norma dan agama di dalam masyarakat, selektif terhadap budaya asing yang masuk, dan juga menumbuhkan kerjasama yang kompak antara pihak aparat dan masyarakat dengan tujuan menjaga keamanan.

Karena sebenarnya dalam pengendalian masalah sosial bukan hanya peran pemerintah atau aparat saja yang dibutuhkan, tetapi juga pihak masyarakat yang harus peduli terhadap lingkungan sosialnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun