Mohon tunggu...
Qoruun 87
Qoruun 87 Mohon Tunggu... -

Sebuah nama penuh makna, qoruun yang berarti kokoh dan rukun.\r\nKenapa menggunakan Q karena kokohnya seseorang itu faktor utamanya adalah Al-qur'an.\r\nKenapa huruf U nya dobel. Karena U berarti ukhwah yang merupakan simbol kerukunan, dan Ukhuwah tidak bisa berdiri sendiri, maka harus ada 2 atau lebih bisa dikatakan ukhuwah.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Seksinya (kasus) Darin Mumtazah

23 Mei 2013   15:26 Diperbarui: 24 Juni 2015   13:08 2225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hai bro, ketika ada kasus korupsi dan kasus esek-esek lebih enak mana untuk diobrolkan ? Pertama ditangkap, beliau (LHI) diduga disuap untuk menggunakan pengaruhnya untuk mempengaruhi kuota impor daging sapi. Kasusnya terkenal dengan kasus suap daging impor Setelahnya, LHI dikaitkan dalam pencucian uang hasil korupsi/suap/apa lah dimana uang itu dari AF. Padahal uangnya belum diterima kan ya, jadi uang siapa yang dicuci ? Sekarang, LHI dikaitkan dengan pencucian uang melalui Darin Mumtazah (DM). Itulah Kasus LHI, bagaimana dengan kasus AF ? AF tertangkap tangan dengan seorang wanita (Maharani) dengan uang 10 jt di maharani, 10 jt di kantong AF dan 980 jt di mobil. Total 1 M, katanya uang itu untuk LHI, di sidang kemarin, AF membantah uang bukan untuk LHI. Selanjutnya, muncul nama Ayu, Vitalia, dan gak tau siapa lagi yang katanya mendapatkan uang dari AF. AF dikenakan tuduhan pencucian uang. Hari ini media sejenak melupakan hambalang, century dan kasus lainnya. Media beralih ke LHI-DM. Apa menariknya kasus ini ?, LHI adalah orang PKS yang notabene alim, kok bisa tersangkut dengan wanita ? Lagi-lagi PKS dibawa, padahal saya sedang males membicarakan PKS, takut disangka PKS lovers. Kembali ke pernyataan, kalau ada kasus korupsi dan esek-esek maka yang lebih menarik adalah kasus esek-eseknya. Itu sudah naluri kebanyakan orang yang fungsi tubuhnya masih normal. Kasus ini seksi, sehingga apapun tentang DM bisa dijadikan berita. Judulnyapun di create semenarik mungkin karena banyak pembaca judul daripada pembaca isi. Beberapa saya upload sebagai bukti. Wooow.. ada kata-kata PKS lagi. Apakah ada kebencian si pembuat berita terhadap PKS dan LHI ?, ini hanya soal keuntungan dari gaduh-gaduh media. Beberapa media mengatakan LHI memang akrab dengan DM, kata satpam, LHI panggil DM dengan sebutan "mamah". baca: http://politik.news.viva.co.id/news/read/415064-luthfi-hasan-panggil-darin-mumtazah--mamah- Detik.com lebih heboh lagi... silakan baca sendiri. Yang paling menarik tentang DM adalah keluarga DM ternyata mengontrak rumah kepunyaannya anggota BIN. Baca: http://www.jpnn.com/read/2013/05/23/173309/Rumah-Kontrakan-Darin-Mumtazah-Milik-Anggota-BIN Rumah yang disewa keluarga Darin punyanya Pak Saut Situmorang," kata Ketua RT 10  Dede kepada wartawan Terlalu cepat dan jangan dulu kita menyimpulkan ada operasi intelejen dalam kasus ini. Nikmati saja, seperti nonton acara gosip sambil ngeteh pagi. Satpam sudah diwawancara, saudara juga sudah, ibunya juga sudah, wartawan sudah mengekspos beritanya. TV udah pagi, siang, malam dan sebelum tidur menyajikan beritanya. Tapi benarkah, LHI pernah/sering kerumah Darin ?, coba lihat foto dibawah ini.

13692969571218200451
13692969571218200451
Saya tidak akan menulis mungkin salah lihat atau bagaimana, silakan pembaca mencermati. LHI adalah orang PKS yang secara selera, orang PKS (ikhwan) itu lebih suka wanita berjilbab panjang. Kalau mau protes pernyataan ini silakan. Rasanya memang tak kan habis membicarakan kasus seperti ini, karena ini menarik, tak hanya di media, di sela mengasuh anak, ibu-ibu tetangga juga berbicara masalah beginian. Jika masih Cinta KPK, maka ingatkan KPK untuk berhenti bergosip, mulailah membicarakan kasus suap sesungguhnya. Hambalang, Century dan lainnya. Jika masih Cinta KPK, maka dukunglah KPK menuntaskan kasus korupsi, bukan kasus esek-esek. Jika masih Cinta KPK, maka bantulah dengan doa agar KPK berani mengungkap kasus yang menjadi identitas KPK, kasus korupsi besar. Harga diri KPK bukan pada kasus Darin, LHI, Susno atau Djoko, harga diri KPK ada pada hambalang dan Century. Jika kau sempat dalam kesibukanmu, maka sapalah saudaramu Andi Malarangeng dan Anas Urbaningrum, mereka tamumu yang belum dipersilakan masuk. Sekian.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun