Mohon tunggu...
Qorry Zamaela Deandra
Qorry Zamaela Deandra Mohon Tunggu... Administrasi - idk

have a great day everyone

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Berkembang Pesatnya McDonald's di Indonesia Akibat dari Adanya Globalisasi

26 Juni 2022   21:49 Diperbarui: 26 Juni 2022   22:43 3743
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Banyaknya gerai fast food di Indonesia menjadi sebuah fenomena yang tidak bisa dihindari. Di Indonesia dengan sangat mudah kita menemui berbagai gerai fast food. Gerai fast food ini tidak hanya ada di kota -- kota besar tapi sudah sampai ke kota -- kota kecil walaupun dengan jumlah yang lebih sedikit. Makanan cepat saji ini menjadi hal baru yang ada di kehidupan masyarakat terkhusus anak muda.

Contoh gerai fast food yang pertumbuhannya bisa dibilang berkembang dengan pesat adalah McDonald's. McDonald's itu sendiri didirikan di Amerika Serikat pada tahun 1955 oleh Dick, Mac McDonald, dan Ray Kroc. 

Awalnya McDonald's adalah gerai kecil yang Bernama McDonald's Bar-B-Q Open yang dirintis oleh Dick dan juga Mac Donald sejak tahun 1940 dan berubah menjadi McDonald's setelah Ray Kroc bergabung. Gerai ini berada di California dan di-design supaya para pengendara mobil bisa mengunjunginya dengan mudah. 

McDonald's akhirnya mulai berkembang pesat saat Ray Kroc menginisiasi visi supaya gerai fast food ini bisa membuka cabang di seluruh Amerika Serikat. Ray Kroc membuat rancangan model bisnis franchise dan seluruh cabang McDonald's diharuskan untuk menerapkan standar kerja yang utama yang ada di McDonald's yang antara lain adalah kualitas, servis, kebersihan, dan juga value.

Ray Kroc berhasil dalam merancang McDonald's dengan hasil yaitu terjualnya 100 juta burger McDonald's di tahun 1958, lalu di tahun 1965 ada sebanyak 700 gerai dibuka di seluruh Amerika Serikat. Dan pertama kali McDonald's ada di Indonesia yaitu ada di Sarinah, Jakarta pada tahun 1991. 

Bambang Rachmadi yang merupakan mantan Presiden Direktur Panin Bank meninggalkan karirnya di dunia perbankan demi mendapatkan lisensi -pendirian McDonald's dan pada tahun 2011 McDonald's Indonesia berhasil membuka 112 gerai yang ada di 24 kota di Indonesia.

McDonald's yang berkembang pesat dan hadir di seluruh dunia ini merupakan bentuk dari homogenisasi kultural di bidang budaya konsumen yang disebabkan oleh globalisasi (Barker, 2009:304). Menurut Robertson, globalisasi adalah konsep yang berpacu pada penyempitan dunia secara intensif dan peningkatan kesadaran kita atas dunia, yaitu semakin meningkatnya koneksi global dan pemahaman atas dunia luar. 

Pengaruh dari globalisasi juga ikut merambat ke bidang ekonomi. Awalnya globalisasi ekonomi dunia diawali dengan adanya resesi dan usaha pemulihan resesi ini menjadikan globalisasi ekonomi dunia berkembang dengan sangat cepat meliptu percepatan pendapatan produksi dan konsumsi yang didukung oleh penggunaan teknologi informasi dan komunikasi.

Menurut Giddens, globalisasi adalah adanya saling ketergantungan antara satu bangsa dengan bangsa yang lain. Ia juga berpendapat bahwa globalisasi merupakan proses radikalisasi dan universalisasi nilai -- nilai modernitas peradaban barat ke seluruh penjuru dunia dan akhirnya berkembang menjadi modernitas global. 

Globalisasi tidak cuma berfokus pada bidang ekonomi saja, tetapi juga bisa memengaruhi aspek kultural. Negara satu dengan yang lain saling ketergantungan dan juga saling memengaruhi kebudayaan satu sama lain. Hamelink (dalam Barker, 2009:121) beranggapan bahwa agen utama sinkronisasi kebudayaan adalah perusahaan -- perusahaan transnasional utamanya yaitu perusahaan -- perusahaan Amerika Serikat. 

Jika dari segi budaya, globalisasi dipahami sebagai suatu proses penjajahan budaya, westernisasi, atau paling tidak terjadinya percampuran berbagai unsur budaya global dan lokal yang akhirnya melahirkan glokalisasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun