Mohon tunggu...
Qorina Zahratussalam
Qorina Zahratussalam Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa KKN Tematik UPI 2020-2021

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN Tematik UPI: Peran Guru dalam Pembelajaran Daring di MTs Al-Inayah Bandung

30 Juli 2021   16:50 Diperbarui: 30 Juli 2021   17:06 493
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Peningkatan penderita COVID-19 di akhir bulan Juni 2021 setiap harinya kian meningkat. Penyebab peningkatan kasus penderita disebabkan karena tingkat penyebaran virus COVID-19 varian Delta yang mulai merebak di Indonesia. Sehingga, segala macam aktivitas yang dilakukan di masyarakat yang mulai perlahan ramai, kini terpaksa dihentikan sementara sebagai bentuk upaya penanggulangan dampak COVID-19. Namun, selama pandemi COVID-19 berlangsung, beberapa bidang sektor diantaranya pemerintah, pendidikan, ekonomi, kesehatan, dan lain-lain.  Diminta agar tetap dapat beraktivitas dengan memerhatikan protokol kesehatan dan keselamatan. Hal ini, menjadi suatu tantangan bagi seluruh pihak dalam menghadapi pandemi. Sehingga, yang pada awalnya akan direncanakan secara tatap muka, kini tetap menggunakan sistem jaringan online dalam menunjang segala kegiatan tersebut.

Pandangan Guru dalam Pelaksanaan Pembelajaran Daring

Khususnya pada bidang pendidikan, yang dimulai dari jenjang TK, SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA dan sederajat hingga Perguruan Tinggi, dituntut untuk melaksanakan pembelajaran secara daring di dalam rumah. Kondisi seperti ini pun, dialami juga oleh MTs Al-Inayah Kota Bandung. Guru dan siswa melaksanakan pembelajaran secara daring, guru dari MTs Al-Inayah Kota Bandung yaitu Ibu Widaningsih memberikan pandangannya terhadap pembelajaran daring saat ini, “Bahwa di situasi pandemi seperti ini pembelajaran harus tetap berjalan karena sifatnya suatu kebutuhan dan juga tuntutan. Sehingga, senang atau tidak senang harus tetap dilakukan”.

Persiapan Awal dalam Pembelajaran Daring

Dalam hal mempersiapkan pembelajaran daring beliau mengungkapkan, “Alhamdulillah MTs Al-Inayah Kota Bandung sudah memenuhi persiapan tersebut mulai dari pembekalan awal pembelajaran oleh guru melalui Pelatihan Bleanded Learning (Daring dan Luring) dari pakar kurikulum seperti menyiapkan materi dan lain sebagainya ataupun dari pihak sekolah dalam menyiapkan sarana dan prasarananya salah satunya sekolah memberikan fasilitas WIFI / jaringan tidak hanya untuk guru, tapi juga kuota untuk siswa dalam menjalankan pembelajaran online  Tapi, insyaAllah sudah aman dan lancar”, tuturnya. Jumat (23/07/2021).

Adapun dalam strategi pelaksanaan pembelajaran daring di MTs Al-Inayah, strategi yang ditentukan bertujuan agar siswa dapat ikut berpartisipasi aktif dalam mengikuti pembelajaran daring serta membuat media pembelajaran yang dapat menarik minat belajar siswa. “Strategi yang sudah dilakukan MTs Al-Inayah bercermin ditahun sebelumnya. Dari pihak guru, lebih ditingkatkannya mutu guru dalam penggunaan IT. Dan media pembelajaran yang menarik sehingga tidak membosankan siswanya”, tutur Ibu Widaningsih selaku guru.

Media Komunikasi dan Media Belajar yang digunakan oleh Guru selama Mengajar di Masa Pandemi

Hal yang menjadi perhatian dalam memberikan pembelajaran di masa pandemi yaitu media komunikasi dan media belajar yang digunakan oleh guru dan siswa. Media komunikasi merupakan suatu jembatan bagi sekolah untuk membangun komunikasi dengan siswa dan juga orang tua siswa dalam menyampaikan berbagai macam informasi yang tentunya berkaitan dengan masa perkembangan siswa dalam mengikuti pembelajaran.

Media belajar pula menjadi salah satu faktor utama siswa dalam memahami pembelajaran yang diajarkan oleh guru. Oleh karena itu, dari pihak guru MTs Al-Inayah selalu mempertimbangkan penggunaan aplikasi yang dapat dengan mudah digunakan untuk mendukung pembelajaran online saat ini seperti WPS Office, Google Meet, Google Form, Youtube dan lain-lain, agar siswa dapat dengan mudah dalam mengaksesnya.

Hambatan Seorang Guru Selama Mengajar di Masa Pandemi

Semenjak pembelajaran daring berlangsung, timbulnya berbagai macam hambatan yang dialami, baik oleh guru atau pun siswa yang selalu terkendala pada jaringan dan juga kuota. Namun, dibalik itu semua, terdapat hambatan lain selama pembelajaran daring yaitu sulitnya membangun interaksi dengan siswa.“Saya sebagai selaku guru, belajar tidak langsung terlihat berbeda. Karena kenapa, menyemangati anak saat tatap muka itu kita bisa melihat langsung, jadi si anak terlihat semangat atau tidaknya dan juga guru bisa menilai karakter siswa tersebut. Sedangkan daring, pada saat anak belajar tidak menyalakan kameranya, jadi tidak bisa terlihat langsung karakter anaknya. Jadi menyemangatinya juga sulit, mungkin anak sedang melakukan kegiatan lain. Jadi, selain kuota dan jaringan. Yang terganggu yaitu menyemangati anak didalam belajar tidak langsung terlihat. Jadi mau tidak mau, guru perlu memikirkan cara agar membuat siswa semangat didalam belajarnya di masa pandemi seperti ini”, ujar beliau.

Pelatihan Guru dalam Meningkatkan Kualitas Mengajar pada Siswa

Bagi seorang guru menjadi suatu kewajiban untuk mengikuti pelatihan profesi sebagai bentuk upaya peningkatan kualitas mengajar, baik secara hardskill dan juga soft skill.  Apalagi ditengah kondisi pandemi seperti ini dengan segala tuntutan yang ada, guru pun mesti menguasai bidang IT dalam menunjang proses belajar mengajar agar dapat berjalan dengan baik. Ibu Widaningsih sebagai guru di MTs Al-Inayah mengungkapkan, “Alhamdulillah, kita tidak mengikuti keluar tapi kita mengadakan sebuah kegiatan pelatihan dengan mengundang narasumber. Yang memang pakarnya, dan waktu itu 3 hari kalau tidak salah. Jadi nama pelatihannya itu peningkatan mutu atau kualitas guru didalam pembelajaran khususnya online. Dengan mengusung program blended learning, yang mana digunakan dalam pembelajaran tidak hanya tatap maya tetapi ada luringnya diluar jaringannya. Jadi, untuk istilahnya untuk pemahaman seperti itu. Setelah kita tatap maya nih, nanti dipahami melalui mengerjakan soal itu di luring”.    

Blended learning yaitu program formal yang memungkinkan siswa belajar (paling tidak  sebagian) melalui konten dan petunjuk yang disampaikan secara daring (online) dengan kendali mandiri terhadap waktu, tempat, urutan, maupun kecepatan belajar (Staker, 2012). Dengan kata lain, blended learning  merupakan perpaduan pembelajaran kelas tradisional dengan pembelajaran berbasis teknologi.

Hingga saat ini, situasi pandemi tidak dapat diprediksi akan berakhir sampai kapan. Dan sebagai tenaga ahli yang berkecimpung di dunia pendidikan. Situasi pandemi seperti ini, menjadi titik tolok sebuah pergembangan diri bagi guru untuk memiliki kemampuan di bidang IT. Hal ini, bertujuan untuk mempermudah proses pembelajaran melalui daring.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun