Mohon tunggu...
Qoriah Rahmawati Ridho
Qoriah Rahmawati Ridho Mohon Tunggu... Guru - guru

hobi traveling

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Nasib Guru Penggerak, Berkail Namun Tak Berempang

6 Maret 2023   21:14 Diperbarui: 6 Maret 2023   21:23 602
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Selain jual beli suara juga sering terjadi kecurangan dalam pemilihan. Misal dengan memanfaatkan suara orang lemah demokrasi seperti OB,Satpam bahkan suara guru sendiri yang mudah diproporkasi. Singkatnya sebuah transformasi besar harus dimulai secara cepat dan tepat, tidak mungkin agen perubahan dengan senjata lengkapnya 'dibungkam' tidak diberi kesempatan / kolam/ kewenganan untuk memulai perubahan. 

Sulit apabila ajakan perubahan harus berbenturan dengan keinginan dan ketidakpedulian para pemangku kepentingan terhadap sebuah perubahan yang digalakan pemerintah. Untuk rumor  yang beredar tentang guru ' senior ' yang berparadigma lama dan senantiasa merasa' memiliki sekolah' dengan paradigmanya maka tidak perlu kawatir tergeser / terambil haknya. Karena para guru penggerak sudah memiliki prinsip kemitraan / setara, kolaborasi bukan saling mencaci. 

Namun sangat susah apabila pemerintah tidak memikirkan serius masalah yang dialami para guru penggerak berhadapan dengan kepentingan sekelompok yang merasa paling senior tersebut.

Tidak hanya wakil/ managemen semua stage holder disekolah( kepala sekolah, wakil, bendahara, kepala Tu ,dll) harus dberikan standart dan tes dari pemerintah langsung, bukan atas pilihan yang sudah saya sebutkan tadi. Lalu perlu adanya evaluasi/ regulasi untuk maksimal 2 tahun diadakan roling stage holder. 

Saat ini yang terjadi adalah kepala sekolah maupun waka bendahara dll bersifat jabatan seumur hidup.Maka akhirnya yang terjadi adalah semua berusaha biar bisa kepilih dan jadi. Segala cara dan upaya akan dilakukan untuk keinginanya.  Sangat memprihatinkan kalau hal ini tidak mendapat perhatian pemerintah karena sekali lagi ujung perubahan disekolah ada pada stage holdernya.

Apabila stage holder adalah orang orang yang bukan agen transformasi pastilah mustahil cita cita transformasi pemerintah akan terwujud. Untuk proses tes sekaligus terlaksananya regulasi/ roling jabatan harus menjadi tugas pengawas sekolah yang seorang agen perubahan minimal seorang guru penggerak tentunya. Karena yang saya amati apabila sekolah dipimpin oleh kepala sekolah penggerak maka hasilnya sangat jauh berbeda jika dibandingkan dengan yang bukan penggerak.

Menjadi sangat sia -sia ketika ilmu yang sudah dibekalkan  harus tidak bermakna oleh kepentingan pribadi pihak - pihak anti perubahan.Mudah mudahan tulisan ini bisa terbaca dan tersampaikan kepada pemerintah khususnya Mas Mentri yang sudah sangat bagus menggagas dan melakukan sebuah terobosan perubahan. Mudah mudahan tulisan ini bisa menjadi sumber informasi dari  lapangan. 

Apabila sudah pernah ada yang menyampaikan hal ini  maka penulis berharap ini adalah penambah informasi dan melengkapi. Terakhir apabila ada salah kata dan tulisan yang menyingung dengan hormat penulis mohon maaf yang sebesar- besarnya tidak ada maksud apapun kecuali penulis tergerak untuk melakukan perubahan sehingga tujuan pendidikan Nasional tercapai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun