Mohon tunggu...
qonita sholihah
qonita sholihah Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswa

Mahasiswa uin malang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bahaya Calistung yang Diterapkan pada Usia Dini

13 November 2019   10:54 Diperbarui: 13 November 2019   10:53 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Diera moderen ini sudah sering terjadi terhadap paud yang telah lahirnya program-program calistung pada anak usia dini. Pendidikan pendidikan anak usia dini mulai pada usia 3-6 tahun pada usia ini lahirlah kemampuan-kemampuan fisik, kecerdasan otak,  Dan lancarnya untuk berbahasa atau berbicara.

Pada usia 5-6 orang tua mendaftarkan anaknya untuk sekolat tk atau paud Dan adapun program-program Yang di permasalahkan dalam pendidikan anak usia dini yaitu calistung pada program ini anak diharuskan untuk bisa membaca, menghitung sebelum memasuki sekolah dasar karena sebagian orang berfikir bahwa ketika anak usia 5-6 tahun adalah usia emas Yang mana sebegai pengasuh menginginkan buah hati nya menjafi seseorang bisa dalam segala hal pada masa ini anak bisa menerima segala apa Yang kita beri salah satunya adalah calisting.

Dalam teori piaget menyatakan bahwa anak usia 7 tahun belum dapat berfikir secara sempurna Dan calisting hanya bisa di terapkan terhadap anak Yang sudah bisa berfikir secara sistematis. Akan tetapi dengan perkembangan zamannya. Calisting tersebeut dipandanh berbeda dalam usia dini atau tk diperbolehkan pengajaran calisting akan tetapi pengajaran ini tidak boleh membebani otak anak seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian dalam pengajaran tersebut guru harus bisa mnegimbangi dengan bermain, bernyanyi, berhitung dengan dasar. 

Menurut undang-undang dasar nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasionalisme pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan Yang diarahkan dari lahir hingga usia 6 tahun Yang diberikan rangsangan, kementalan, kepercayaan diri sendiri dan jasmani dalam usia tersebut anak masih dalam pembelajaran kementalan Dan masa emas Dan pembentukan jati dirinya agar dapat melanjutkan kependidikan dasar selanjutnya, dalam usia ini sudah banyak penelitian Yang pertama calisting itu daoat membuat stres terhadap anak-anak Dan kreatifitas anak pada usia ini masih ingin betmain  dengan bermain anak akan dapat mengasah otaknya sldengan baik soerti betmain bongkar pasnag, Dan menata balok.

Yang kedua yaitu menurut psikologi calistung terhafao anak jika dipaksa maka minat anak dalam membaca ketika dewasa akan berkurang  Dan Yang ketiga dalam program sekolah dasar Dan madrasah ibtidaiyyah  ketika mendaftarkan anak pada lembaga tersebut biasnaya bersyaratkan tes membaca, berhitung, seharusnya tidak ditekankan karena dalam paud itu calistung tidak dianjurkan unyuk anak karena Yang diterapkan pada anak usia dini adalah kekereatifan Dan kementalan terhadap anak.

Berdasrkan pada aturan hukum positif, dalam "standard pendidikan anak usia dini",ada 4 tingkat pencapaian, terkait dengan kemampuan calistung bagi anak usia 4-6 tahun yaitu. 

  1. Pura-pura membaca cerita bergambar Dan buku dengan kata-kata sendiri
  2. Berukomunikasi secara lisan, memilih berendaharaan kata,serta mengenal simbol-simbol untuk persiapan calistung
  3. Membaca nama sendiri
  4. Menuliskan nama sendiri. 

Sudirwo singowijoyo ia mengatakan memaksa anak usia didni dalam calistung di bawah usia 5 tahun itu menyebabkan anak terkena penyakit " mental ifentic" yaitu menjadi pemberontak  penyakit ini anak merasuki anak pada kelas 2 atau 3 sekolah dasar , karena jika dipaksakannya akan menghambat ke tidak tertarikan dalam membaca karena rata-rata yang dibaca oleh anak Indonesia hanya 72 halaman,  jauh dari peringkat Finlandia yang 300 halaman dari 5 hari. Pemaksaan dalam membaca dapat menghambat dalam otak kanan karena otak kanan adalah tumbuh kembang kreatifitas. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun