Mohon tunggu...
Jonathan Latu
Jonathan Latu Mohon Tunggu... Wiraswasta - Banser NU

menulis supaya membaca

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tunainya Nadzar Sang Penolong

17 Juli 2019   11:32 Diperbarui: 17 Juli 2019   11:33 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemenuhan janji adalah sebuah nilai tertinggi dari komitmen kita sebagai manusia, tentu saja hal ini menjadi sangat sakral jika janji yang disampaikan adalah kepada sang Khalik. Kehancuran kemanusiaan salah satunya dari pengingkaran janji, sejarah manusia juga bermula dari janji. Bahkan 3 agama Ibrahim adalah tentang pemenuhan janji. Tentang nilai kemuliaan hidup dan budi pekerti dilakukan untuk menuju tanah yang perjanjian.

Hidup adalah janji.

Mas'un Arif adalah seorang Banser NU dari Lubuk Linggau Sumatera Selatan, yang bernadzar jalan kaki dari Lubuk Linggau ke Jakarta kalau Jokowi dan Kyai Ma'ruf menang. Tanggal 1 Juli 2019 lalu Sahabat Mas'un, demikian dia disapa khas Kader Ansor sesuai warisan Kanjeng Nabi kepada Khulafaur Rasyidin melakukan perjalanan menuju Jakarta. 

Dokpri
Dokpri
Gerakan Pemuda Ansor adalah badan otonom dari Nahdlatul Ulama yang mengedepankan keikhlasan dalam menjalankan apapun. Ikhlas adalah nilai yang ditanamkan oleh para Muassis NU, menjadi satu nafas dan juga dasar paling fundamental dalam gerakan. Hal tersebut disematkan pada brevet Banser NU sebagai pasukan inti GP Ansor "Yaa Illahi" sebagai bentuk kepasrahan pada Allah SWT.

Pada masa digitalisasi informasi dan media sosial sekarang ini, banyak sekali hal terkait Banser mulai dari hal terkait kebangsaan maupun sosial. Bansr NU selalu terdepan mengawal hal tersebut. Alasannya sangat kuat, karena Banser NU mempunyai tanggungjawab besar atas warisan dari founding fathers Indonesia yaitu Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI dan UUD 45.

Dokpri
Dokpri
Sahabat Mas'un melaksanakan nadzar atas sebuah kemenangan atas keberlangsungan 4 warisan founding fathers Indonesia tersebut yang biasa disingkat dengan PBNU. Rasa syukur atas optimisme keberlangsungan konsensus nasional inilah yang mendasari Sahabat Mas'un bernadzar. Long march ikhlas dari seorang kader "Nahnu Anshorullah" (Para penolong agama Allah) ini adalah sebuah pemenuhan janji.

Nadzar itu juga sebuah momentum untuk merekatkan seluruh komponen bangsa supaya selalu kembali pada komitmen menjaga dan melestarikan konsensus nasional dari segala rongrongan. Masa sekarang adalah masa yang berat bagi ideologi Bangsa, rongrongan yang mengancam negeri ini termoderasi sedemikian hingga kita terlena karena saking pintarnya mereka berkamuflase.

Melalui sendi-sendi budaya, sosial bahkan birokrasi saat ini begitu mudah kita jumpai sentimen dan ajakan untuk menegakkan khilafah misalnya. Masjid yang direbut dan dijadikan markas berkomplot untuk mengganggu keamanan dan tujuan akhirnya mengganti bentuk negara. Saking halusnya mereka bisa masuk ke Masjid-masjid BUMN dan melakukan hasutan dan ajakan untuk tak bersetia pada ideologi bangsa, warisan founding fathers Indonesia yang didalamnya terdapat Kyai-kyai Nahdlatul Ulama.

Dokpri
Dokpri
Perjalanan Sahabat Mas'un dan nadzarnya adalah sebuah ajakan pada pemimpin terpilih negeri ini, supaya terus menjaga dan merawat Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI dan UUD 1945. Jika 4 konsensus Nasional tersebut terancam, ada 5 Juta Mas'un dari seluruh Indonesia siap melakukan long march menuju Jakarta atau manapun untuk menjaganya. 

Inilah janji dari kader Ansor di seluruh Indonesia, yang selalu kami ucapkan dalam baiat kesetian kepada NU dan Indonesia yang sangat kami cintai. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun