Mohon tunggu...
Jonathan Latu
Jonathan Latu Mohon Tunggu... Wiraswasta - Banser NU

menulis supaya membaca

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Rating untuk Anggota Dewan Ini Sangat Populis, tapi Baru PSI yang Berani Ngomong

26 Maret 2019   22:44 Diperbarui: 26 Maret 2019   22:52 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

PSI caper

PSI kurang kerjaan

PSI lebay

Dan banyak lagi serangan yang disembur ke PSI untuk semua isu, mulai dari isu yang poligami, korupsi, nyerang sesama kubu 01, penyebab elektabilitas Jokowi turun, dst. Enough said, mari kita bahas tentang sesuatu yang mencengangkan (lebih tepatnya program kerja) dari Partai Solidaritas Indonesia yang positioningnya selalu dianggap miring oleh mereka yang resah dilibas zaman.

Yang paling baru dan hangat adalah soal penggunaan aplikasi untuk menilai kinerja anggota legislatif berbasis online. Apakah ini baru? Bagi awam yang tidak mengikuti PSI bisa jadi baru dengar dan kaget trus ketawa "Emangnya anggota dewan yang terhormat ini driver ojol?" dan pernyataan cringe sejenis. Dalam setiap aplikasi yang menyediakan fitur rating, maka akan ada pengolahan data yang dimulai oleh verifikator... Ayolah, masa hal begini aja pura-pura gak paham sih?

Gagasan ini sudah sejak Agustus 2017 keles.. Iya 2017 ketika Pemprov Jakarta pakai aplikasi qlue untuk meningkatkan pelayanan berbasis onlen onlen layaknya unicorn 4.0 dimana banyak generasi jadul mengalami cultural shock. Lebih tepatnya generasi jadul yang terbiasa dengan sistem kerja bau kongkalikong yang tidak pernah memakai kompetensi sebagai tolak ukur membangun budaya kerja yang benar. 

PSI melihat ide pemberian rating untuk aparatur pelayan publik bisa sangat efektif, bagaimana qlue sangat membantu Jakarta saat itu tidak bisa dipungkiri. Jejak digitalnya berceceran dimana-mana dan saat itulah Jakarta sangat keren.

Revolusi Industri 4.0 adalah sebuah keniscayaan yang tidak bisa dihindari, kalopun menghindar maka akan ditinggalkan zaman. Kenapa demikian? Maraknya tehnologi berdasarkan internet dan kecepatan data adalah dunia saat ini, semua hal sudah terkoneksi internet mulai dari pemenuhan kebutuhan pokok sehari-hari sampai pada kebutuhan bermedia sosial.

Aplikasi kinerja anggota legislatif adalah hal yang sangat populis, jika kita semua mau jujur dan paham kondisi terkini dalam kehidupan. Aplikasi berbasis online adalah satu hal pokok yang tidak bisa ditinggalkan mulai bangun tidur sampai kita tidur lagi. Hal yang tidak terhindarkan, kenapa? karena ada kemudahan dan kepastian. 

Orang Jakarta dan beberapa kota besar mana yang tidak berkutat dengan go-jek, traveloka, tokopedia, mtix, pulsa token listrik, mobile banking dll. Sekarang bayangkan jika semua yang disebutkan itu tiba-tiba hilang dan tidak bisa dipakai sama sekali, dan tentu saja efeknya bagi kehidupan.

PSI adalah sebuah "partai unicorn" (pinjam istilah Jokowi saat memberikan sambutan ulangtahun PSI ke 4, November 2018 lalu), sebuah harapan yang berjalan seiring kondisi zaman. PSI mampu menyesuaikan diri dengan zaman dan membalutnya dalam semangat Partai yang Progresif dan Terbuka, PSI menggunakan semangat itu pada sebuah aplikasi berbasis online sebagai bagian dari control system dimana yang sudah-sudah hal ini tidak pernah tersentuh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun