Mohon tunggu...
Jonathan Latu
Jonathan Latu Mohon Tunggu... Wiraswasta - Banser NU

menulis supaya membaca

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Memenangkan Jokowi adalah Menjaga Nilai-nilai Kebaikan

24 Februari 2019   11:19 Diperbarui: 24 Februari 2019   11:26 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sekarang ini adalah sebuah masa "habis-habisan" dalam sebuah periode pemilihan presiden.

Masa habis-habisan adalah ketika strategi tim kampanye sudah saling terbuka telanjang sehingga satu sama lain bisa saling mendeteksi serangan, untuk melakukan serangan balasan untuk lawan.

Serangan demi serangan terjadi, setiap hari bisa kita lihat di media sosial maupun media online frekuensinya makin tinggi dan media menjadi sangat berisik. Capres 02, Prabowo-Sandi narasi serangannya relatif sama yaitu dengan strategi sebar hoax sejak, opini menyesatkan dan politisasi agama dengan sangat vulgar.

Hampir setiap hari ulama-ulama debutan yang dipakai oleh tim Prabowo-Sandi menebar isu dengan narasi perang badar, seolah Pilpres 2019 ini adalah puncak dari perjuangan yang sudah mereka susun sejak peristiwa "Sujud Syukur 2014" lalu. Semacam mengelola dendam lama, dimoderasi kemudian untuk dipakai di Pilpres 2019.

Apakah hal itu sah? Kalau dari sisi konstitusi memang bisa diperdebatkan melalui celah-celah hukum sehingga menjadi seperti sah dan konstitusional. Tapi Pilpres adalah dagangan yang tidak hanya soal konstitusi tapi juga menyangkut nilai-nilai kebaikan, karena yang menjadi akhir dari semua peperangan ini adalah untuk memenangkan Indonesia dan menjaga 4 pilar kebangsaan yang merupakan konsensus final dalam berbangsa dan bernegara, sesuai cita-cita founding father Republik Indonesia.

Jokowi adalah representasi dari nilai-nilai kebaikan itu sendiri, cara menilai hal tersebut bisa dengan mudah ditemukan tanpa harus menunggu para ahli dan pakar. Cukup buka twitter dan media online, searching saja berita atau cuitan anak-anak Jokowi, belum lama kemarin heboh di media sosial tentang cuitan CEO bukalapak. 

Dan apa tanggapan Gibran anak Jokowi soal riuh kabar bukalapak?

"Saya pikir #unistallbukalapak itu tll berlebihan (dan norak). Pelaku umkm seperti saya sangat terbantu dgn adanya @bukalapak. Brand jas hujan saya gak akan bisa seperti skrg kl gak dibantu mas @achmadzaky," demikian cuitan Gibran lewat akun Twitter @Chilli_Pari, seperti dilihat, Sabtu (16/2/2019).

Gibran adalah sebuah nilai kebaikan dari Jokowi, ketika ramai kubu saling serang, Gibran dengan perspektif kekinian, yang kemudian dilanjutkan besoknya Jokowi menerima Zaky dan riuh bukalapak adem dengan sendirinya. Kenapa bisa seperti itu? Karena Jokowi adalah nilai kebaikan, bukan cuma sekedar Capres Petahana yang kita perjuangkan menang, tapi nilai kebaikan Jokowi yang akan memajukan Indonesia ini kedepan.

screen-shot-2019-02-24-at-11-13-36-5c721abc677ffb6f4633d3ad.png
screen-shot-2019-02-24-at-11-13-36-5c721abc677ffb6f4633d3ad.png
Yang kita dukung adalah nilai, itulah kenapa prilaku dari pendukungnya juga mencerminkan siapa yang didukung. Lihat saja barisan Prabowo-Sandi dan cek juga apakah mereka memiliki sebuah nilai? Sampai detik ini, nilai yang selalu dijadikan strategi serangan mereka hanya itu-itu saja: Jokowi PKI, Jokowi antek asing aseng, Jokowi diragukan Islamnya dst. Padahal 3 hal itu jejak digitalnya bertebaran sampai detik ini bahkan, dan selalu ada uopdate baru yang mendukung premis diatas, Prabowo-Sandi nilainya adalah kekuasaan.

Bikin isu sejak 2014 bahwa Jokowi PKI, belum lama ini Hashim malah membuka pintu untuk PKI dukung Prabowo-Sandi (padahal PKI sudah bubar dan mereka kemakan isu mereka soal PKI alias halu). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun