Mohon tunggu...
Qanith kurniawan Arham
Qanith kurniawan Arham Mohon Tunggu... mahasiswa -

asli maros, pecinta Hijau dan sangat menyukai semangka

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Wanita Perkasa di Pagi Hari

4 Maret 2016   06:05 Diperbarui: 4 Maret 2016   07:04 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

langit masih berbalut gulita, menanti fajar beranjak dari peraduan

kokok ayam baru saja bersahutan dari berbagai sudut bumi

 

namun tangan tangan menjelang keriput sudah terbangun

bergerak mencari rezki yang terserak

bahu mereka menegak

tak peduli punggung kini telah layu menopang

 

aku melihat mereka serupa siluet artistik

menghalau cahaya remang matahari subuh

dipinggir jalan berlalu, disudut pasar bekerja

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun