langit masih berbalut gulita, menanti fajar beranjak dari peraduan
kokok ayam baru saja bersahutan dari berbagai sudut bumi
Â
namun tangan tangan menjelang keriput sudah terbangun
bergerak mencari rezki yang terserak
bahu mereka menegak
tak peduli punggung kini telah layu menopang
Â
aku melihat mereka serupa siluet artistik
menghalau cahaya remang matahari subuh
dipinggir jalan berlalu, disudut pasar bekerja
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!