Mohon tunggu...
Qanith kurniawan Arham
Qanith kurniawan Arham Mohon Tunggu... mahasiswa -

asli maros, pecinta Hijau dan sangat menyukai semangka

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Balada Si Pelupa

8 Februari 2016   20:44 Diperbarui: 8 Februari 2016   21:02 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

“masih muda kok sudah pikun…”

Kalimat sindiran yang kerap mampir di telinga saya, meski konteksnya bercanda tapi getaran kesan yang ditinggalkan tak bisa bohong kalau itu sebenarnya lebih mirip ejekan. Yap! Yang kadang menjadikan “lupa sesuatu” sebagai agenda harian. Ada saja lupaan yang terjadi,  paling sering kalo sementara lagi perjalanan kekampus dan teringat kalau…

wih, Hp ketinggalan dirumah lagi di chas..!

hadduh, buku praktikum lupa masukin di tas..

oalaah makk.. ini hari libur toh, malah udah rapi rapi lagi, sompreeet!

Kurang lebih seperti itulah. Malah agak asing rasanya kalo saya sempat ingat semua yang mau saya bawa, yang ingin saya lakukan dan segala hal yang perlu saya ingat seharian.

Malah ada suatu saat kejadian, dimana saya terburu ingin berangkat kuliah dan sedang mencari tutup botol Tupperware air minum yang biasa saya pakai. Waktu yang semakin terbuang sia sia hanya karena mencari tutup botol  diseluruh penjuru rumah, akhirnya saya tinggalkan. Air minum yang sudah terisi pun saya abaikan begitu saja. “beli air di kantin aja sekalian..” pikir saya.

Akhirnya saya berangkat. Sampai dikampus tak sengaja saya meraba saku jaket, dan di temukanlah barang bukti yang dari tadi bikin uring uringan di awal pagi. Itulah si tutup botol. Hassyeemm… pengen rasanya saya lansung salto di pelataran fakultas sebagai selebrasi atas betapa penyakit “lupa lupa ingat” sudah berakar kuat di tiap untai DNA makhluk gaje ini. *banyakan lupanya dari pada ingatnya*

Memang sih terkesan kontras dengan kualitas saya yang saat ini menyandang Mahasiswa Farmasi. Jurusan yang hafalannya bejubel sampe tumpeh tumpeh. Dari ratusan nama latin tumbuhan sampai jenis jenis obat di tiap golongan. Apalagi saya adalah alumni siswa pesantren dimana kegiatan menghafal sudah seperti makan 3 kali sehari.

Dan sekedar sedikit ngeciprat ilmu nih, bahwa Dimentia atau merupakan istilah keren dari pikun, bukan merupakan proses normal penuaan alias dapat dialami siapa pun tanpa memandang usia dan gender. Istilah ini tidak menyatakan suatu penyakit spesifik namun hanya penggambaran umum dari suatu gejala seperti daya ingat dan kemampuan komunikasi menurun drastis, kesulitan dalam menyatakan argumen, perubahan persepsi visual dan berbagai gangguan lain. Amit amit

Banyak dari gejala yang tersebut tidak atau lebih tepatnya belum saya alami. (ya Allah aku berlindung dari masa tua yang demikian, pengennya masih fresh, kece and baby face sampe aki aki kelak, haha *ngarep*). Artinya saya tidak sedemikian lupaan amatlah. Dan masih taraf wajar dari orang yang punya jenis kesibukan seperti saya, yah… ada pikun pikun nya gitu. Hehe

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun