Mohon tunggu...
Qanita Zulkarnain
Qanita Zulkarnain Mohon Tunggu... Lainnya - Magister Psikologi

Psychology Undergraduate and Psychometrics Graduate.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Glorifikasi Self-Control dalam Kepala Overthinkers

1 Juni 2023   15:20 Diperbarui: 3 Juni 2023   01:08 807
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image by freepic.diller on Freepik

Dalam hiruk pikuk kehidupan kita sehari-hari, ada saja setan tersembunyi sering mengintai dalam bayang-bayang, mendatangkan malapetaka pada ketenangan pikiran kita. Setan ini membanjiri kita dengan stimulus secara terus menerus, yang seringnya stimulus-stimulus ini bahkan tidak benar-benar ada dan nyata. Kira merasa kewalahan, tapi sulit sekali untuk berhenti.

Kita menyebut keadaan ini sebagai overthinking.

Selamat datang di dunianya overthinkers, di mana obsesi tidak sadar akan self control menjadi bumerang dan mengacaukan kita. Pikiran yang tidak habis bukannya membuat kita lebih berdaya, malah justru mengacaukan hidup kita tanpa dapat kita melepaskan diri dari cengkeraman pikiran yang tiada henti tersebut. 

Lepaskan beban overthinking, dan masuklah ke dunia di mana hubungan sejati, kreativitas, dan ketenangan menunggu. Saatnya untuk mendapatkan kembali ketenangan pikiran kita dan menemukan kembali kegembiraan sederhana yang membuat hidup benar-benar berharga.

Di dunia yang penuh dengan gangguan, pilihan tanpa akhir, dan rentetan informasi yang terus-menerus, tidak mengherankan jika banyak dari kita mendapati diri kita terjebak dalam siklus overthinking yang tidak ada ujungnya. Mau bagaimana lagi? Kita menerima banyak informasi setiap harinya dan dengan teknologi yang berkembang terlalu cepat, kemungkinan apa yang akan terjadi juga meluas bisa ke mana-mana. 

Kita jadi merenungkan setiap keputusan, menganalisis setiap kemungkinan akibat, dan ragu untuk mengambil tindakan. 

Kita menjadi lumpuh oleh pikiran kita sendiri, terjebak dalam labirin mental tentang bagaimana-jika dan mungkin ini-mungkin itu. 

Masyarakat sering mendewakan pengendalian diri atau self control sebagai suatu kebajikan. Kita mengapresiasi orang-orang yang dapat dengan cermat merencanakan setiap aspek kehidupan mereka dan dapat menahan diri dalam menghadapi godaan. 

Self control, juga dikenal sebagai pengendalian diri, adalah proses psikologis yang melibatkan pengelolaan pikiran, emosi, dan perilaku seseorang untuk mengejar tujuan jangka panjang dan menahan godaan atau impuls jangka pendek. 

Self control memainkan peran penting dalam kehidupan kita sehari-hari, memengaruhi kemampuan kita untuk membuat keputusan yang tepat, menunda kepuasan, dan mempertahankan fokus saat menghadapi gangguan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun