Mohon tunggu...
Qanita Zulkarnain
Qanita Zulkarnain Mohon Tunggu... Lainnya - Magister Psikologi

Psychology Undergraduate and Psychometrics Graduate.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Latih Empati, Hindari Terlalu Berpusat pada Diri Sendiri

24 Maret 2023   13:08 Diperbarui: 24 Maret 2023   19:46 1122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi empati (Sumber: Freepik)

Bagaimana cara melatih empati?

Untuk melatih empati, kita dapat secara aktif mencari pendapat dan perasaan orang-orang di sekitar kita dan terlibat dalam percakapan yang terbuka dan jujur. Kita juga dapat membayangkan bagaimana perasaan kita dalam situasi tertentu atau terlibat dalam tindakan kebaikan dan kasih sayang.

Sayangnya, empati tidak selalu mudah untuk dilakukan. Kita harus menjadi terbuka (vulnerable) untuk dapat berempati. Kita harus mampu membuka diri terhadap emosi orang lain dan bersedia melangkah keluar dari zona nyaman kita sendiri. Namun, dengan latihan dan niat, empati dapat dikembangkan dan diperkuat seiring berjalannya waktu.

Menjadi lebih berempati dapat dilakukan dengan cara berikut:

  • Mendengarkan secara aktif: Mendengarkan orang lain tanpa menyela atau menghakimi mereka. Perhatikan bahasa tubuh, nada suara, dan ekspresi wajah mereka untuk lebih memahami emosi mereka.
  • Mencoba memahami perspektif orang lain: Cobalah untuk melihat situasi dari sudut pandang mereka. Ajukan pertanyaan untuk mengklarifikasi pikiran dan perasaan mereka.
  • Menjadi tidak menghakimi (non judgemental): Hindari mengkritik atau menilai orang lain atas pikiran atau perasaan mereka.
  • Mengakui emosi orang lain: Tunjukkan empati dengan mengakui emosi orang lain dan tawarkan dukungan atau bantuan sesuai dengan kapasitas kita masing-masing.
  • Selalu dilatih dan diusahakan: Lakukan upaya sadar untuk melatih empati dalam interaksi harian kita dengan orang lain.

Simpulan

Empati adalah alat penting yang dapat digunakan untuk menghindari pemusatan pada diri sendiri (self-centeredness) yang berlebihan dan untuk merawat hubungan dengan orang lain. 

Dengan mendengarkan secara aktif, memvalidasi perasaan kita dan perasaan orang lain, serta terbuka pada perspektif orang lain, kita dapat mengembangkan rasa empati dan belas kasih. Hal ini dapat membantu kita membangun hubungan yang lebih kuat dengan orang lain, menumbuhkan rasa kebersamaan, dan pada akhirnya menjalani kehidupan yang lebih memuaskan dan bermakna. 

Jadi mari kita utamakan empati dalam interaksi dan hubungan kita, dan berusaha untuk menjadi individu yang lebih terhubung dan berbelas kasih. (oni)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun