Mohon tunggu...
Qanita Zulkarnain
Qanita Zulkarnain Mohon Tunggu... Lainnya - Magister Psikologi

Psychology Undergraduate and Psychometrics Graduate.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Akui "Saya Tidak Tahu" Ketika Tidak Tahu

21 Maret 2023   11:57 Diperbarui: 22 Maret 2023   13:56 942
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by matthew Feeney on Unsplash   

Tekanan sosial: Dalam banyak budaya, ada banyak tekanan untuk terlihat pintar dan kompeten, terutama dalam lingkungan profesional atau akademik. 

Mengatakan "saya tidak tahu" dapat dilihat sebagai tanda kelemahan atau ketidakmampuan, yang dapat menimbulkan perasaan malu atau rendah diri.

Takut dihakimi (fear of judgment): Saat kita mengatakan "saya tidak tahu", kita mungkin khawatir orang lain akan menilai kita lebih rendah, apalagi di situasi di mana kita merasa harus mengetahui jawabannya, seperti dalam wawancara kerja atau ketika berbicara dengan figur otoritas.

Imposter syndrome: Imposter syndrome adalah fenomena psikologis di mana orang merasa seperti imposter, bahkan ketika mereka sukses dan berprestasi. Orang dengan imposter syndrome mungkin merasa mereka tidak cukup atau tidak pantas atas kesuksesan mereka, yang dapat membuat mereka sulit untuk mengakui ketika mereka tidak mengetahui sesuatu.

Kurangnya kesadaran diri: Terkadang, orang mungkin tidak menyadari ketika mereka tidak mengetahui sesuatu. Mereka mungkin melebih-lebihkan kemampuan atau pengetahuan mereka sendiri, yang dapat mempersulit untuk mengenali kesenjangan dalam pemahaman mereka.

Kenapa harus belajar mengakui "saya tidak tahu"?

Mengatakan "saya tidak tahu" menjadi tantangan untuk banyak orang. Meskipun demikian, ada banyak manfaat untuk mengatakan "saya tidak tahu". Di antaranya adalah:

  • Menunjukkan sikap jujur dan tidak dibuat-buat: Mengakui bahwa kita tidak mengetahui sesuatu menunjukkan bahwa kita jujur dan otentik. Itu menunjukkan bahwa kita bersedia menjadi terbuka dan mengakui keterbatasan kita. Ini dapat membantu membangun kepercayaan dengan orang lain dan meningkatkan hubungan kita.
  • Sarana belajar: Ketika kita mengakui bahwa kita tidak mengetahui sesuatu, kita membuka diri untuk belajar. Kita dapat mengajukan pertanyaan dan mencari informasi untuk meningkatkan pemahaman kita tentang suatu topik. Ini dapat membantu kita tumbuh baik secara pribadi maupun profesional.
  • Mencegah kesalahan atau kesesatan: Saat kita berpura-pura mengetahui sesuatu yang tidak kita ketahui, kita berisiko melakukan kesalahan. Mengakui bahwa kita tidak mengetahui sesuatu dapat mencegah kita membuat asumsi yang salah atau memberikan informasi yang salah.
  • Solusi yang dihasilkan lebih baik: Saat kita tidak mengetahui jawaban atas suatu masalah, kita mungkin perlu berkolaborasi dengan orang lain untuk menemukan solusi. Ini dapat mengarah pada solusi yang lebih kreatif dan efektif daripada jika kita mencoba memecahkan masalah sendirian.

Bagaimana cara belajar mengakui "saya tidak tahu"? 

Setelah memahami konsep dasar bahwa "tidak tahu bukan berarti tidak mau membantu", kita dapat melatih diri kita untuk memiliki kerendahan hati untuk belajar mengakui bahwa kita tidak tahu. Berikut adalah beberapa tips:

  • Latih kesadaran diri: Kenali saat Anda tidak mengetahui sesuatu dan jujurlah pada diri sendiri tentang keterbatasan Anda.
  • Nyaman dengan ketidakpastian: Ketahuilah bahwa tidak mengetahui sesuatu tidak apa-apa dan tidak mungkin mengetahui segalanya.
  • Fokus pada manfaat mengatakan "saya tidak tahu", Ingatkan diri Anda tentang manfaat mengatakan "saya tidak tahu", seperti membangun kepercayaan, belajar, dan mencegah kesalahan.
  • Tawarkan untuk mencari tahu: Jika seseorang mengajukan pertanyaan yang Anda tidak tahu jawabannya, tawarkan untuk mencari tahu dan menindaklanjutinya nanti.

Lalu, bagaimana jika kita yang justru kesulitan untuk merespons orang yang mengatakan "saya tidak tahu"?

Ketika seseorang mengatakan "saya tidak tahu" kepada kita, itu bisa membuat kita frustasi atau kecewa, terutama jika kita mengharapkan jawaban atau solusi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun