Mohon tunggu...
Qanita Zulkarnain
Qanita Zulkarnain Mohon Tunggu... Lainnya - Magister Psikologi

Psychology Undergraduate and Psychometrics Graduate.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Memahami dan Mengatasi Sifat Perfeksionis dan Narsistik

15 Maret 2023   12:01 Diperbarui: 16 Maret 2023   11:15 769
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Orang yang perfeksionis seringkali membuat risih orang-orang di sekitarnya karena selalu mengutamakan kesempurnaan.(mentatdgt via lifestyle.kompas.com) 

Perfeksionisme dan narsisme adalah dua ciri kepribadian yang dapat berdampak signifikan pada kehidupan dan hubungan seseorang. Meskipun kedua sifat tersebut dicirikan oleh keinginan untuk unggul dan dorongan untuk sukses, keduanya berbeda secara signifikan. Cara membedakan antara si perfeksionis dan si narsisis adalah dengan mengenali ciri-ciri mereka masing-masing.

Si perfeksionis adalah individu yang memiliki standar tinggi untuk diri mereka sendiri dan orang lain, dan yang berjuang untuk keunggulan dalam semua bidang kehidupan mereka. 

Mereka menetapkan tujuan yang ambisius dan bekerja tanpa lelah untuk mencapainya, seringkali dengan mengorbankan kesehatan mental dan fisik mereka sendiri. 

Perfeksionisme dapat menjadi sesuatu positif dalam beberapa hal, akan tetapi sifat ini juga rentan menyebabkan perasaan stres, kecemasan, dan keraguan diri ketika pelakunya merasa tidak mampu memenuhi harapan mereka sendiri.

Si narsisis, di sisi lain, adalah individu yang memiliki rasa mementingkan diri sendiri dan kurangnya empati terhadap orang lain. 

Mereka mencari validasi dan kekaguman dari orang-orang di sekitar mereka dan mungkin berperilaku tidak wajar untuk memperkuat citra diri mereka. 

Narsisis sering mengalami kesulitan menerima kritik atau mengakui kesalahan dan mungkin menjadi defensif atau marah saat ditantang.

Jadi bagaimana Anda bisa membedakan antara perfeksionis dan narsisis? Berikut adalah beberapa perbedaan utama:

Photo by Alexander Grey on Unsplash
Photo by Alexander Grey on Unsplash
  • Motivasi: Perfeksionis dimotivasi oleh keinginan untuk sempurna dan pencapaian pribadi. Mereka ingin mencapai tujuan mereka dan merasa bangga dengan pencapaian mereka. Narsisis dimotivasi oleh keinginan untuk perhatian dan kekaguman. Mereka ingin dianggap penting dan istimewa dan mungkin terlibat dalam perilaku mencari perhatian untuk mencapai hal ini.
  • Hubungan Interpersonal: Perfeksionis cenderung berfokus pada tujuan dan pencapaian mereka sendiri, tetapi mereka juga peduli dengan orang-orang di sekitar mereka dan mungkin memprioritaskan hubungan mereka. Narsisis, di sisi lain, cenderung lebih mementingkan diri sendiri dan mungkin melihat orang lain sebagai alat untuk mencapai tujuan, menggunakan orang lain untuk validasi dan harga diri mereka sendiri.
  • Tanggapan terhadap Kritik: Perfeksionis sering mengkritik diri sendiri dan mungkin menerima kritik, menggunakannya sebagai cara untuk meningkatkan kinerja mereka. Narsisis, di sisi lain, mungkin menjadi defensif atau marah saat dikritik, melihatnya sebagai serangan terhadap citra diri mereka.

Jadi bagaimana Anda bisa mengenali seorang perfeksionis atau narsisis? Berikut adalah beberapa tanda yang harus diwaspadai:

  • Perfeksionis mungkin terlalu kritis terhadap diri mereka sendiri dan orang lain. Mereka juga menetapkan standar yang tinggi dan menjadi stres atau cemas ketika standar tersebut tidak terpenuhi.
  • Narsisis mencari perhatian dan validasi dari orang lain. Mereka mungkin terlibat dalam perilaku mencari perhatian atau membual tentang pencapaian mereka.
  • Perfeksionis rajin dan berorientasi pada detail. Mereka menghabiskan banyak waktu pada tugas untuk memastikan mereka diselesaikan dengan standar yang tinggi.
  • Narsisis banyak menuntut. Mereka mengharapkan orang lain untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan mereka.
  • Perfeksionis mungkin kritis terhadap diri sendiri atau mungkin bergumul dengan keraguan diri atau kecemasan.
  • Narsisis mungkin meremehkan atau kurang empati terhadap orang lain. Kebutuhan dan keinginan mereka sendiri lebih penting bagi mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun