Mohon tunggu...
Qanita Zulkarnain
Qanita Zulkarnain Mohon Tunggu... Lainnya - Magister Psikologi

Psychology Undergraduate and Psychometrics Graduate.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Trauma Masa Kecil Bukan Inner Child?

10 Maret 2023   10:02 Diperbarui: 11 Maret 2023   00:18 668
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Kat Smith on Pexels

Inner Child Therapy, juga dikenal sebagai Inner Child Work, atau Inner Child Healing, tidak direkomendasikan sebagai terapi mandiri dalam psikologi karena tidak didukung oleh bukti empiris dan tidak memiliki kerangka teori yang jelas.

Kita sudah memahami bahwa konsep inner child dapat menjadi metafora yang membantu untuk mengeksplorasi luka emosional sejak masa kanak-kanak. Meskipun demikian, hanya ada sedikit bukti ilmiah yang mendukung gagasan bahwa individu memiliki inner child yang membutuhkan penyembuhan. Selain itu, kurangnya kerangka teoretis yang jelas membuat sulit untuk menetapkan tujuan dan pendekatan pengobatan yang konsisten.

Selain itu, Inner Child Therapy juga berpotensi berbahaya, terutama jika melibatkan teknik regresi yang mendorong individu untuk menghidupkan kembali pengalaman traumatis dari masa kanak-kanak tanpa dukungan dan bimbingan yang tepat. Hal ini dapat menyebabkan trauma ulang dan memperburuk gejala kecemasan, depresi, dan gangguan stres pascatrauma (PTSD).

Alih-alih hanya mengandalkan Inner Child Therapy, profesional kesehatan mental biasanya menggunakan perawatan berbasis bukti empiris (evidence-based), seperti terapi perilaku-kognitif (Cognitive Behavioral Therapy; CBT), terapi perilaku dialektik (Dialectical Behavioral Therapy; DBT), dan terapi psikodinamik, untuk mengatasi luka emosional dan meningkatkan penyembuhan. Perawatan ini didukung oleh bukti empiris dan disesuaikan dengan kebutuhan dan tujuan spesifik individu.

Penting untuk dicatat bahwa Inner Child Therapy mungkin tidak direkomendasikan sebagai terapi mandiri, tapi beberapa profesional kesehatan mental mungkin memasukkan aspek Inner Child Therapy ke dalam pendekatan pengobatan mereka sebagai pelengkap terapi berbasis bukti (evidence-based therapy). Namun, sangat penting untuk hanya datang pada profesional kesehatan mental yang berkualifikasi dalam bidangnya sehingga mereka dapat dijamin mampu membimbing individu dengan aman melalui proses terapi.

Bagaimanapun juga, sebuah istilah menjadi populer, bukan tanpa alasan. Ada beberapa alasan mengapa istilah inner child menjadi populer, yaitu:

  • Daya tarik emosional: Konsep inner child beresonansi dengan banyak orang karena menyentuh gagasan bagian dari diri kita yang tidak bersalah, rentan, dan membutuhkan pengasuhan.
  • Industri self help dan pengembangan diri: Popularitas industri self help dan pengembangan diri telah berkontribusi pada penyebaran konsep inner child melalui buku, lokakarya, dan terapi.
  • Media sosial dan internet: Meluasnya penggunaan media sosial dan internet telah mempermudah penyebaran ide dengan cepat, dan konsep inner child telah mendapatkan daya tarik melalui komunitas dan forum online.

Meskipun demikian, popularitas istilah inner child tidak menjamin bahwa pemahaman umum yang menyebar adalah pemahaman yang benar. 

Konsep inner child seringkali disalahartikan dalam beberapa kasus. Salah satu alasannya adalah istilah inner child bersifat metaforis yang dapat menimbulkan kebingungan tentang arti sebenarnya. 

Selain itu, beberapa orang menggunakan konsep inner child tanpa dasar pemahaman yang benar untuk membenarkan perilaku mereka yang tidak dewasa (immature) atau tidak bertanggung jawab, dan bukan sebagai alat untuk penyembuhan dan pertumbuhan pribadi.

Istilah yang lebih akurat untuk menggambarkan luka masa lalu atau pengalaman traumatis di masa kanak-kanak mungkin adalah "trauma masa kecil" atau childhood trauma dan "kesulitan masa kecil" atau childhood adversity. Istilah-istilah ini lebih akurat menyampaikan pengalaman sulit yang mungkin dihadapi seseorang selama masa kanak-kanaknya tanpa menyiratkan bahwa mereka adalah bagian inti dari identitas mereka.

Menggunakan bahasa yang akurat dan sensitif penting dalam mengatasi luka masa lalu dan mendorong penyembuhan. Dengan menggunakan istilah yang secara akurat menggambarkan trauma atau kesulitan masa kanak-kanak, individu dapat lebih memahami pengalaman mereka dan mulai sembuh dan maju.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun