Mohon tunggu...
Putri Wulandari
Putri Wulandari Mohon Tunggu... Mahasiswa - random

putriwulandari22022000@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Menjaga Kesehatan Reproduksi Wanita, Bagaimana Caranya?

19 Maret 2023   18:00 Diperbarui: 19 Maret 2023   18:09 456
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi organ reproduksi (sumber: Parapuan)

Menjaga kesehatan reproduksi adalah hal yang penting bagi semua wanita. Alat reproduksi, vagina, merupakan organ vital yang memiliki fungsi sangat penting. Mulai dari menstruasi, hubungan seksual, kehamilan, hingga melahirkan. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk selalu menjaga organ reproduksi agar selalu bersih dan sehat.

Menjaga kesehatan reproduksi juga penting dilakukan oleh wanita di segala usia, tanpa terkecuali. Saat remaja, kita pasti merasakan segala kebingungan dan ketidaktahuan mengenai reproduksi saat mengalami masa pubertas. Saat inilah kebersihan dan kesehatan reproduksi harus mulai diperhatikan. Saat dewasa pun, organ reproduksi juga harus diperhatikan kesehatan dan kebersihannya dengan lebih seksama, apalagi jika aktif dalam berhubungan seksual. Berikut adalah beberapa cara untuk menjaga kesehatan reproduksi wanita.

Membersihkan organ intim dengan benar

Membersihkan organ intim dapat dilakukan dengan membasuh dengan air yang mengalir. Dianjurkan juga untuk membasuh organ intim dari arah depan ke belakang, yaitu dari arah vagina ke arah anus. Jangan menggosok dengan terbalik agar bakteri jahat yang ada di anus tidak berpindah ke vagina, terutama setelah buang air besar atau kecil.

Catatan: tidak perlu menggunakan sabun khusus vagina karena organ tersebut bisa membersihkan dirinya sendiri agar kadar pH-nya bisa terjaga.

Mengeringkan organ intim dengan tepat

Setelah melakukan berbagai aktivitas seperti mandi, buang air kecil, dan buang air besar, selalu keringkan organ intim dengan tepat. Gunakan tisu untuk mengeringkan organ intim agar kebersihan terjaga dan kering dengan maksimal. Apabila tidak ada tisu, gunakan kain lain yang lembut, bersih, kering, dan tidak berbau. Jangan menggunakan handuk yang biasa digunakan untuk mengeringkan badan. Handuk bisa saja menjadi sarang kuman yang tidak terlihat, yang berakibat buruk pada kesehatan organ intim.

Memakan pakaian dalam yang sesuai

Ada dua aturan terkait pakaian dalam yang harus kamu ketahui. Pertama, bahan yang menyerap keringat. Seperti halnya bagian tubuh yang lain, area intim juga pasti berkeringat setelah kita melakukan berbagai kegiatan. Oleh karena itu, gunakan pakaian dalam dengan bahan yang menyerap keringat seperti katun. Kedua, rutin mengganti pakaian dalam. Pakaian dalam harus diganti minimal dua kali dalam sehari. Hal ini karena keringat akan membuat bakteri di area intim yang memang lembab bisa tumbuh dengan cepat. Dengan mengganti pakaian dalam, kebersihan dan kesehatan area intim dapat terjaga.

Hindari produk dengan fragrance untuk organ intim

ilustrasi organ reproduksi (sumber: Kompas)
ilustrasi organ reproduksi (sumber: Kompas)

Salah satu hal penting yang harus diperhatikan adalah tidak menggunakan produk wewangian apapun untuk organ intim. Produk yang biasanya memiliki fragrance adalah pembalut, tisu, dan sabun khusus organ intim. Produk-produk tersebut tidak dianjurkan untuk digunakan karena dapat menyebabkan iritasi pada area intim.

Keharusan menjaga pola hidup sehat

Menjaga dari luar saja tidak cukup. Kita juga harus menjaga kesehatan reproduksi dari dalam. Asupan nutrisi yang baik tentunya bisa membuat tubuh menjadi sehat. Pastikan untuk cukup mengkonsumsi protein, lemak sehat, anti-oksidan, serat, vitamin, dan mineral. Dilansir dari laman Kemenkes, cairan tubuh juga harus tercukupi dengan meminum air putih sekitar delapan gelas berukuran 230 ml per hari atau total 2 liter.

Rutin Skrining Kesehatan Wanita dan Vaksinasi HPV 

Melakukan pemeriksaan untuk menjaga kesehatan organ intim wajib dilakukan. Jangan lupa untuk vaksinasi HPV yang dapat melindungi tubuh dari infeksi humanpapiloma virus (HPV). Vaksin HPV dapat diberikan pada anak-anak memasuki usia remaja atau orang dewasa yang belum lengkap mendapatkan vaksin HPV. Vaksinasi dilakukan untuk mencegah infeksi human papillomavirus (HPV) yang juga menjadi penyebab utama terjadinya kanker serviks. Untuk perempuan yang berusia 25-64 tahun dan aktif berhubungan seksual, dianjurkan melakukan pemeriksaan, tes skrining, atau pap smear untuk mencegah risiko kanker serviks. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun