Mohon tunggu...
Putri Wulandari
Putri Wulandari Mohon Tunggu... Mahasiswa - random

putriwulandari22022000@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Self-Love untuk Atasi Kesepian

30 Desember 2021   19:00 Diperbarui: 30 Desember 2021   19:07 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi orang yang kesepian (Pic: Lifestyle Kompas)

Apakah kamu sedang kesepian? Pertanyaan ini menjadi sulit dijawab oleh generasi Z. Seiring dengan perkembangan teknologi, banyak anak muda yang merasakan kesepian. Mereka kesulitan untuk berinteraksi langsung dan memilih untuk berteman secara virtual.

Baru-baru ini Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan bahwa perkembangan teknologi digital dapat membawa ancaman bagi mereka yang tidak melek teknologi. Hal tersebut diprediksi dapat menyebabkan banyak orang kesepian di tahun 2045.

Berbanding lurus dengan orang yang melek teknologi berteman secara virtual, orang-orang yang tidak melek teknologi juga harus berjuang untuk melawan kesepian karena kurangnya interaksi secara langsung. Hal ini membuat kesepian menjadi bayang-bayang setiap orang.

Penyebab Kesepian

Banyak hal yang menjadi penyebab rasa kesepian. Seperti penjelasan diatas, teknologi menjadi salah satunya. Sosial media menjadi salah satu bagian dari teknologi yang berpengaruh sangat signifikan. 

Dikutip dari Bustle, semakin kesepian seseorang, semakin banyak waktu yang mereka habiskan untuk mengamati media sosial, sehingga hal ini akan menjadi suatu siklus. Yang kemudian membuat seseorang merasa dirinya terisolasi di tengah-tengah kelompok yang besar.

Selain itu, kepribadian menjadi kunci penting bersosialisasi. Umumnya, ada tiga jenis kepribadian yaitu ekstrovert, introvert, dan ambivert. Orang dengan kepribadian introvert memiliki tantangan yang lebih saat bersosialisasi. 

Pada kenyataannya, bagi banyak introvert, bersosialisasi bisa terasa sangat sulit dan canggung, terutama dalam suatu kelompok yang lebih besar. 

Bahkan terkadang walaupun akhirnya terlibat dalam perbincangan, hal tersebut gak lantas membuat mereka merasa lebih dekat atau menjadi bagian dalam kelompok tersebut.

Apa itu self-love?

Self-love saat ini dikampanyekan oleh banyak influencer dan selebriti. Salah satunya adalah BTS (Bangtan Boys) yang digandeng oleh UNICEF dalam kampanye #LoveYourself sejak beberapa tahun lalu.

Secara gampang, self-love berarti mencintai diri sendiri. Tapi perlu digaris bawahi bahwa self-love bukanlah mendewakan ego dan memenuhi diri dengan segala kebutuhan. Self-love mengharuskan kita untuk memperlakukan dan menerima diri kita sendiri dengan lebih positif dan apa adanya.

Self-love merupakan hal yang sangat penting dalam kesehatan mental. Saat hal ini diterapkan, kita menjadi lebih mudah berfikir positif dalam keadaan apapun karena wujud penerimaan diri. Kita juga tidak akan berlarut-larut dalam kesedihan dan kesalahan karena berusaha menerima. Pola pikir kita akan berubah menjadi lebih positif dan solutif.

Self-love untuk atasi kesepian

Karena pada dasarnya, tidak ada yang bisa menyembuhkan diri selain diri kita sendiri. Semakin besar self-love yang dimiliki oleh seseorang maka semakin kecil kesepian yang orang tersebut rasakan. Contohnya, saat seseorang ditinggalkan oleh seseorang yang berharga, mereka akan merasa kesepian. Itu merupakan hal yang wajar. 

Tapi perlu digarisbawahi bahwa tingkat kesepian itu berbeda-beda tergantung kadar self-love yang seseorng miliki. Ketika memiliki self-love yang tinggi, seseorang akan menerima bahwa dia telah ditinggalkan, mensyukuri apa yang masih dimilikinya, dan mencari cara lain untuk menyenangkan dirinya kembali. Tentunya hal ini akan sangat berbeda dengan seseorang yang tidak bisa menerima bahwa dia telah ditinggalkan.

Dasar dari self-love adalah bersyukur. Bersyukur akan apa yang kita punya dalam diri kita. Bersyukur akan apa yang terjadi pada diri kita dan memandang diri kita dengan lebih positif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun