Mohon tunggu...
Yoga Sadhu
Yoga Sadhu Mohon Tunggu... Guru - Hanya Pemula

Blog :yogasadhu23@blogspot.co.id

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tokoh Punakawan Pewayangan Bali, Hikmah di Balik Lelucon

10 Juni 2018   22:31 Diperbarui: 10 Juni 2018   23:05 1822
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar : www.youtube.com

Wayang tentu tidak populer di generasi muda saat ini. Hal ini seiring dengan perkembangan film dan sinetron yang membuat pertunjukan wayang hanya ditonton sebagian besar oleh kalangan tua saja. Meskipun demikian sudah menjadi kewajiban anak muda untuk melestarikan budaya ini ditengah gempuran dari budaya barat dan klaim negara lain. Wayang ada banyak jenisnya. 

Salah satu wayang terkenal adalah wayang kulit. Wayang ini populer di Jawa dan Bali, juga dipentaskan di beberapa daerah. Selain ada tokoh utama dalam cerita yang biasanya diangkat dari Ramayana dan Mahabharata, ada pula tokoh punakawan. Apa tokoh punakawan itu ?. Tokoh punakawan merupakan tokoh yang berposisi sebagai bawahan tokoh utama. 

Tokoh ini juga mengabdi dengan tokoh utama, dan menerjemahkan percakapan tokoh utama kedalam bahasa daerah. Tokoh punakawan juga menghadirkan lelucon yang lucu dan bernilai tinggi dibandingkan lelucon modern sekarang. Di Jawa kita mengenal tokoh punakawan seperti Semar, Petruk, Bagong, dan Gareng. Di Pewayangan Bali juga terdapat enam tokoh punakawan populer yang biasanya berpasangan dalam penampilanya sehingga menjadi tiga pasang. 

1. Delem dan Sangut

sumber gambar : www.youtube.com
sumber gambar : www.youtube.com
Delem dan Sangut merupakan dua tokoh punakawan pewayangan Bali yang cukup terkenal. Mereka adalah kakak beradik dimana Delem lebih tua dari Sangut. Delem mempunyai bentuk tubuh pendek gemuk, mata juling, serta leher gondok, sedangkan Sangut bertubuh kurus, agak tinggi, dan bibir tipis serta punya sakit asma. Mereka adalah tokoh punakawan dari tokoh antagonis dalam cerita tersebut. 

Delem dan Sangut mempunyai sifat yang sangat berbeda. Delem mempunyai sifat yang angkuh, sombong, suka pamer, dan mabuk kekayaan serta selalu menyepelekan Tuhan dan ajaran agama sama seperti watak tokoh utama antagonis. 

Sedangkan Sangut walaupun berada di pihak jahat, namun sifatnya tidak sedikitpun menampakkan hal negatif. Ia sangat polos, patuh dengan ajaran agama, mengutamakan kebenaran, dan suka melantunkan lagu-lagu suci. 

Dalam percakapan mereka biasanya Delem memulai percakapan dan mendominasi dengan kesombongan, keangkuhan, dan mimpi yang ia dapatkan jika pihaknya menang melawan musuh dalam cerita. Delem selalu membicarakan kekayaan dan kemewahan dalam setiap percakapanya karena menurutnya kekayaaan membuat orang bahagia. Kadangkala ia pun menghina Sangut yang dianggap miskin dan tidak mau bahagia dengan kekayaan. 

Namun, Sangut selalu berusaha untuk menyadarkan kakaknya tersebut bahwa orang kaya belum tentu bahagia dan orang miskin belum tentu tidak bahagia, karena bahagia adalah perasaan hati dan jiwa. 

Selain itu menurut Sangut melantunkan lagu-lagu suci sudah cukup membuat damai dan bahagia di hati daripada kekayaan karena meskipun kaya, namun karena kebanyakan harta kita jadi stres dan beban mengelolanya. Pelajaran berharga tentunya bagi kita yang mabuk kekayaan.

2. Tualen dan Merdah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun