Dalam acara Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Denpasar 4 hari lalu, saya secara khusus memberi penekanan akan pentingnya generasi milenial lebih aktif dalam politik untuk menegakkan etos politik berlandaskan Pancasila.Â
Sejatinya, acara yang dihelat oleh anggota MPR dari Bali, Made Mangku Pastika, tersebut dihadiri oleh tokoh tua dan muda.
Namun sebagai salah satu pemateri dalam acara tersebut saya secara khusus mengajak generasi milenial sebagai representasi generasi muda untuk melawan politik identitas, memerangi sikap-sikap intoleransi dan menegakkan nilai-nilai pluralisme melalui jalan politik.Â
Bagi saya generasi milenial masih jauh lebih terbuka terhadap nilai-nilai kebangsaan karena belum terkontaminasi oleh paham-paham yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila.Â
Selain itu, generasi milenial merupakan kelompok umur terbesar dalam komposisi pemegang hak pilih di Indonesia saat ini.
Di tengah keprihatinan semakin maraknya politik identitas dan kecenderungan politisi untuk mengusung panji-panji agama dan identitas-identitas primordial lainnya dalam politik, generasi milenial mesti lebih berani tampil untuk memberi contoh etos politik yang berdasarkan pilar kebangsaan (Pancasila, UUD 1945, NKRI, Bhineka Tunggal Ika).Â
Kontestasi politik menuju 2024 diyakini akan memacu peningkatan praktek-praktek politik identitas yang bisa menggerus semangat persatuan dan kesatuan bangsa.
Polarisasi masyarakat yang sangat tajam dalam dua periode Pilpres sebelumnya, berpotensi terulang kembali dan tak menutup kemungkinan akan semakin tajam karena kini politik identitas dijalankan semakin terang benderang.Â
Maka perlu antisipasi sedari mungkin dan generasi milenial yang lebih melek informasi adalah pilar utama untuk menjaga keutuhan bangsa ini karena banyak politisi senior justru telah gagal menunjukkan teladan berbangsa sebagaimana diamanatkan dalam Pancasila.
Peringatan hari lahir Pancasila ini merupakan momentum terbaik untuk meningkatkan kesadaran kita semua, terutama generasi milenial sebagai kelompok umur terbesar dalam komposisi pemilih di Indonesia saat ini, agar senantiasa berpegang teguh pada Empat Pilar Kebangsaan sebagai dasar kehidupan kita sebagai bangsa multi-etnis, multi-agama, multi-budaya dan beragam kekhasan daerah.Â