Mohon tunggu...
Putu Suasta
Putu Suasta Mohon Tunggu... Wiraswasta - Alumnus UGM dan Cornell University

Alumnus UGM dan Cornell University

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Artikel Utama

Apresiasi dan Upaya Melestarikan Kembali Bahasa Bali

5 Mei 2019   21:33 Diperbarui: 8 Mei 2019   16:49 1868
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: goldsinteasa

Keseriusan basabali.org dalam melestarikan bahasa dan budaya Bali akhirnya membuahkan hasil. Situs web basabali.org. mendapatkan penghargaan internasional dari Linguapax, sebuah lembaga bentukan UNESCO yang berpusat di Spanyol. Penyerahan itu sendiri diserahkan langsung oleh Presiden Dewan Linguapax pada, Sabtu, 1 Desember 2018 di ARMA, Ubud, Gianyar.

Penghargaan ini sebetulnya untuk perorangan. Namun karena suatu pertimbangan, basabali.org. akhirnya mendapatkan juga penghargaan prestisius internasional ini. 

"Biasanya penghargaan diberikan kepada pakar atau ahli bahasa, tapi tahun ini diberikan kepada komunitas yang melestarikan bahasa lokal (Bali)," kata pendiri BASAbali Wiki Teams Alissa Stern yang mengelola situs itu. 

Alissa menyebut bahwa Bahasa Bali adalah salah satu dari sekitar 7.000 bahasa daerah di dunia dan satu dari sekitar 652 bahasa daerah di Indonesia yang telah berhasil diidentifikasi dan divalidasi.

Bali bukan sekadar turisme. Ia lebih jauh dari itu. Bali adalah representasi dari keseluruhan yang disebut kebudayaan. Dan seluruh yang mengusung kebudayaan ini bergerak dinamis; person, nilai dan produknya. 

Ada beberapa aspek yang membuat kebudayaan Bali menemukan progresivitas yang tiada henti. Sebagian tersimpan dalam histori, sebagian lain tersimpan dalam teks dan bahasa lokalnya.

Jika kemudian sebagian beranggapan bahwa kebudayaan Bali termuat dalam bahasanya, itu masuk akal. Ini barangkali terindikasi dari salah satu definisi kebudayaan ialah bahasa. Tak jauh juga dari pepatah Melayu; bahasa menunjukkan bangsa.

Bagaimana mungkin orang Bali menunjukkan kebudayaannya ketika bahasa ibu mereka yang menyimpan berbagai kearifan lenyap? Maka, pelestarian Bahasa Bali sesungguhnya bukan saja mengusung keajegan Bahasa Bali, namun juga menggali 'kekayaan' yang lain, yakni bahasa yang menyimpan beragam nilai, pengetahuan, filsafat dan kemungkinan-kemungkinan yang tak terduga.

Karena bahasa ialah sumber pengetahuan. Bahasa-bahasa yang tak aktif lagi penggunaannya menyimpan pengetahuan. Betapa banyaknya ilmu pengetahuan yang belum tergali yang tersembunyi dalam bahasa Sanskerta, Latin, Sumeria dan sejumlah bahasa lain. 

Demikian pula, betapa banyak nilai pengetahuan kearifan, moral dan pengetahuan-pengetahuan praktis yang tersimpan dalam lontar, prasasti, atau ungkapan-ungkapan Bahasa Bali yang selama ini belum terpahami.

Secara antropologis, Bali adalah sebuah sejarah yang runtun, berkesinambungan dan pergerakan budayanya begitu dinamis. Dan secara kreatif, orang Bali adalah 'manusia pembuat hal-hal baru'. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun