Mohon tunggu...
P. Pujiantari
P. Pujiantari Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Penyintas General Anxiety Disorder (GAD)

6 Februari 2019   12:21 Diperbarui: 6 Februari 2019   20:51 1371
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Bagi orang awam, penderita penyakit mental/psikis merupakan hal tabu, yang kemudian dianggap aib atau musibah yang harus disingkirkan atau dirahasiakan. Stigma ini lah yang membuat para penderita penyakit mental, seperti saya, menjadi takut untuk menceritakan ke orang lain yang tidak jarang, penderita akan berakhir dengan bunuh diri, karena kami menganggap tidak ada yang dapat memahami kami dan kami merasa terasingkan.

Saya menderita Anxiety Disorder pada awal tahun 2014 hingga pertengahan 2016, saya dinyatakan sembuh, namun kemudian penyakit itu datang lagi menjelang pertengahan 2018 hingga menjelang akhir 2018. Saya sangat bersyukur kepada Tuhan, di awal tahun 2019 penyakit itu tidak datang lagi. Secara spesifik saya adalah seorang penyintas General Anxiety Disorder (GAD). Saya tidak malu untuk mengakui bahwa dulu saya pernah mengalami gangguan mental. Dilansir dari halaman web webmd.com, GAD adalah gangguan psikis yang membuat penderitanya mengalami kegelisahan yang berlebihan, mengenai kejadian sehari-hari tanpa alasan yang jelas. 

Penderita GAD cenderung selalu memikirkan bencana yang belum tentu terjadi dan tidak dapat berhenti mengkhawatirkan hal-hal umum, seperti kesehatan, keuangan, keluarga, pekerjaan, sekolah atau hubungan percintaan. Ketika saya masih menderita GAD, nyaris beberapa hari dalam seminggu, saya menangis karena memikirkan hal yang belum tentu terjadi, seperti ditinggalkan orang yang disayang, gagal dalam studi, selalu khawatir mengenai masalah yang akan timbul di keluarga.

Penyebab GAD secara pasti belum diketahui, namun beberapa kemungkinan penyebab GAD antara lain adalah faktor genetik dari keluarga yang pernah menderita GAD, abnormalitas fungsi kerja sel saraf tertentu yang menghubungkan daerah otak untuk regulasi emosi dan perasaan, faktor lingkungan seperti, trauma berupa pelecehan, kematian orang yang dicintai, perceraian, kegagalan dalam mewujudkan atau mendapatkan sesuatu yang sangat diinginkan. GAD dapat diobati dengan konsumsi obat-obatan benzodiazepine seperti Xanax, Valium dan Ativan serta terapi kognitif otak. 

Namun, saya sangat beruntung dapat sembuh bukan melalui terapi kognitif maupun dengan obat. Saya sembuh karena saya memiliki orang-orang yang mendukung saya, mendengarkan keluh kesah saya, meyakinkan bahwa semua yang saya pikirkan tidak benar dan tidak marah atau malu dengan kondisi saya. 

Penderita penyakit psikis bukanlah orang yang harus dihindari, dibiarkan atau diabaikan, namun justru mereka adalah orang yang sangat butuh dukungan dari kita dan orang - orang disekitarnya untuk bisa kembali normal. Penyakit psikis bukanlah hal yang memalukan, namun malu lah bila anda tidak mampu menolong orang yang  menderita penyakit tersebut

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun