Mohon tunggu...
I Ketut Putu Suardana
I Ketut Putu Suardana Mohon Tunggu... Dosen - Karya tidak harus dengan proses yang mulus

lakukan apa yang diinginkan dengan mempertimbangkan aturan yang ada

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kebablasan dalam Mengembangkan Pasraman

30 Juli 2019   07:55 Diperbarui: 30 Juli 2019   08:03 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Namun kontras terhadap itu, ketika disetiap dusun, desa bahkan RT sama-sama membentuk pasraman, maka dapat berimplikasi terhadap keberlangsungan pasraman yang ada.

Ketika setiap lingkungan yang memiliki banjar bahkan yang sekedar ada umat Hindunya membangun pasraman, bagaimana dengan keberlangsungannya. Pasraman yang sudah ada menjadi terkadang menjadi minim peminat. 

Di satu sisi, masifnya pendirian pasraman berdampak terhadap meningkatnya karakter pemuda Hindu. Tetapi di balik itu, berdampak buruk terhadap keberlangsungan pasraman yang sudah ada. 

Pasraman-pasraman yang sudah ada bahkan yang memiliki tanda daftar menjadi tidak mendapatkan siswa. Hal ini melihat kecendrungan umat Hindu yang mencari pasraman yang dekat dari tempat tinggalnya.

Banyaknya pasraman maka berimplikasi terhadap anggaran!

Selama ini, kementerian agama Provinsi NTB memiliki anggaran terbatas terkait dengan pasraman. Pasraman yang ada hanya menerima bantuan pemerintah sekali dalam setahun dan jumlahnyapun tidak besar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun