Mohon tunggu...
Putu Fahrudin
Putu Fahrudin Mohon Tunggu... Freelancer - Belajar dan bekerja dalam harmoni

Mahasiswa Magister Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Budaya Lokal dalam Pendidikan Demi Kesejahteraan Sosial

27 Oktober 2020   17:08 Diperbarui: 27 Oktober 2020   17:36 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
*foto diambil dari https://lsisi.id/menilik-kesejahteraan-sosial-masyarakat-indonesia-era-jokowi/

Di sisi lain, topik  keragaman budaya ini juga merupakan fokus perhatian yang relatif baru bagi pemerintah serta organisasi internasional. Pada topik pendidikan, dibahas mengenai pendidikan multikultural, identitas bahasa lokal, perubahan kurikulum, perbedaan budaya di kelas, keanekaragaman budaya di lingkungan prasekolah, serta kualitas. 

Pada topik mengenai pendidikan multikultural, dijelaskan mengenai multikulturalisme yang dapat memberikan gambaran tentang pengakuan keragaman budaya itu sendiri, dimana keragaman budaya dapat membantu mencapai kohesi dan kesetaraan sosial. 

*foto diambil dari https://lsisi.id/menilik-kesejahteraan-sosial-masyarakat-indonesia-era-jokowi/
*foto diambil dari https://lsisi.id/menilik-kesejahteraan-sosial-masyarakat-indonesia-era-jokowi/

Sementara itu, topik mengenai kesehatan menyampaikan poin-poin yang mengacu pada kesehatan dan budaya, pengobatan tradisional, serta kolaborasi antara pengobatan tradisional dan pengobatan barat.

Marc dalam tulisan ini menekankan pentingnya memahami berbagai sistem yang akan digunakan dalam mengekspresikan kebudayaan masyarakat lokal agar dapat diterima dengan baik. 

Marc juga mengatakan, bahwa kebijakan untuk keragaman  budaya tidak dapat diberlakukan dari atas, tapi perlu adanya langkah yang dimulai dari bawah  ke atas (bottom-up). Artinya keragaman budaya tidak bisa hanya didorong oleh para elit. Mereka juga harus memahami apa yang masyarakat butuhkan dan perlukan untuk  bisa bertahan di era globalisasi.

Setelah Marc berpendapat tentang pentingnya mempertimbangkan budaya dalam menentukan kebijakan, kini giliran Thomas McPhail yang ambil bagian. Dalam bukunya yang berjudul "Global Communication: Theories, Stakeholders, and Trends", Ia menjelaskan tentang proyek New World Information and Communication Order (NWICO) yang mendominasi agenda komunikasi internasional. 

NWICO sendiri sebenarnya memiliki tujuan untuk mendukung negara-negara berkembang agar mendapatkan pengaruh yang lebih besar terhadap media, informasi, ekonomi dan budaya serta sistem politik mereka. Namun, karena terjadi perpecahan, maka NWICO oleh mereka yang tidak setuju dianggap tidak relevan

Catatan

Penyampaian materi di atas menyoroti bagian-bagian penting dari proses menuju kesejahteraan sosial dalam konteks globalisasi. Bagian ini menyampaikan catatan saya mengenai topik diatas dengan fokus pada materi yang diangkat oleh Marc mengenai pentingnya mempertimbangkan sisi budaya lokal menuju kesejahteraan sosial, terutama dari sisi pendidikan.

Globalisasi mendorong sautu negara untuk memberi perhatian terhadap budaya lokal dalam bentuk kebijakan-kebijakan yang mendukung kebaragaman budaya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun